Komisi VII DPR RI: Kilang Balikpapan untuk Energi Nasional

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kunjungan kerja spesifik Tim Komisi VII DPR RI ke PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menghasilkan apresiasi terhadap proyek Rekayasa dan Pengembangan Kilang (Refinery Develeopment Master Plan/RDMP) yang sedang berlangsung.

Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Rombongan Dony Maryadi Oekoen bersama anggota Komisi VII DPR RI, perwakilan Kementerian ESDM RI, serta jajaran Direksi Pertamina Group.

Tim dari Komisi VII DPR RI terlebih dahulu meninjau proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum menuju Kilang Balikpapan untuk mendalami permasalahan regulasi yang mendukung PT KPI.

Dony Maryadi Oekoen mengapresiasi capaian RDMP Balikpapan sebagai model dalam pembangunan infrastruktur migas yang berkelanjutan, menjaga keseimbangan ekonomi untuk mendukung ketahanan energi nasional.

“RDMP Balikpapan dapat menjadi contoh yang baik dalam pengembangan infrastruktur migas di Indonesia. Dengan mengedepankan keseimbangan aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Dony.

Di sisi lain, Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman menegaskan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kapasitas kilang serta keamanan kerja, sambil menjelaskan kontribusi proyek RDMP dalam penyerapan tenaga kerja lokal dan meningkatkan tingkat keterjangkauan produk hasil kilang.

“Kemudian, dari aspek keselamatan kerja sejauh ini sudah 72,6 juta jam kerja dan juga di aspek TKDN itu 30-35 persen target penyerapan dan realisasinya 34,97 persen TKDN per Mei 2024,” papar Taufik.

Pertemuan ini turut menyoroti program khusus PT KPI untuk penyerapan lulusan D3 dari universitas di Kalimantan Timur, sebagai upaya konkret dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal.

“Kalau nanti berkunjung ke ruang kontrol kita akan melihat pekerja lulusan Universitas di Samarinda, Bontang, dan juga Balikpapan itu yang coba kami perhatikan. Karena kami yakin kita punya resources yang mumpuni di Kalimantan dan sudah terbukti menjalankan proses kilang dengan lancar,” imbuh General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho. (*/bro2)

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga BBM Ditahan hingga Juni

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Di tengah meningkatnya ketegangan konflik antara Iran dan Israel, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan komitmen Pemerintah untuk menahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik hingga bulan Juni 2024 mendatang.

Disitat dari laman Kementerian ESDM, langkah ini diambil guna mencegah beban tambahan bagi masyarakat akibat kenaikan harga.

“Kita sudah menyepakati penahanan harga hingga Juni. Pertimbangan utamanya adalah agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga di masa pemulihan ekonomi,” ujar Arifin, Sabtu (20/4/2024).

Selain itu, Arifin menjelaskan bahwa Pemerintah akan terus memonitor situasi konflik antara Iran dan Israel. Jika konflik terus berlanjut, langkah alternatif akan diambil, termasuk mencari sumber pasokan baru yang tidak terpengaruh oleh konflik, seperti dari negara-negara Afrika.

Sementara itu, sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan energi nasional, Kementerian ESDM akan menggenjot produksi migas nasional, khususnya di wilayah Cepu, Rokan, dan Buton.

Baca juga: Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM Nasional

“Kita akan mendorong peningkatan produksi migas di beberapa wilayah potensial, termasuk di Buton, Sulawesi Tenggara. Potensi produksi minyak di lapangan Buton mencapai 5 miliar barel, dan kami akan berupaya mempercepat pengembangannya,” tambah Arifin.

Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas harga energi dan memastikan ketersediaan pasokan energi nasional dalam menghadapi tantangan global yang ada. (*/bro2)