Alwi Al Qadri Kandidat Kuat Ketua DPRD Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 telah usai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan calon legislatif terpilih untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan pada Jumat (2/5/2024) malam lalu.

Hasilnya terungkap bahwa Alwi Al Qadri sebagai caleg terpilih yang meraup suara terbanyak. Totalnya 10.156 suara.

Menanggapi itu, Alwi Al Qadri merasa bersyukur karena menjadi caleg dengan raupan suara tertinggi. Bahkan Golongan Karya (Golkar) sebagai partai politik tempatnya bernaung, menjadi partai pemenang. Merebut 16 dari 45 kursi DPRD Balikpapan.

“Alhamdulillah, suara saya tertinggi di semua caleg, baik di partai saya sendiri maupun dari partai lain. Golkar juga meraih suara terbanyak yaitu 16 kursi,” kata Alwi Al Qadri, Senin (6/5/2024).

Sebagai partai pemenang Pemilu, menjadikan Golkar berpeluang besar mendapat posisi sebagai Ketua DPRD Balikpapan. Dan, nama Alwi Al Qadri mencuat untuk mendapatkan jabatan tersebut.

“Artinya akan ada calon Ketua DPRD baru karena Ketua DPRD yang sebelumnya, yakni Pak Abdulloh kan naik ke DPRD Kaltim,” ujarnya.

“Tentunya karena kemarin ada janji politik di partai kami ya, bahwa suara tertinggi itu akan mendapatkan posisi untuk Ketua DPRD Balikpapan,” sambungnya.

Tetapi keputusan tersebut kembali kepada Ketua DPD II Partai Golkar Balikpapan yakni H Rahmad Mas’ud. “Ya, kami nunggu arahan aja,” ucapnya.

Alwi Al Qadri mengaku siap ketika dirinya diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Ketua DPRD Balikpapan. Kendati segala keputusan dikembalikan kepada pemimpin dan mekanisme yang berlaku di Partai Golkar.

“Insya Allah, saya siap. Kalau patokannya adalah suara tertinggi seperti yang pernah disampaikan, rasa-rasanya sangat wajar sekali, apalagi saya juga incumbent (petahana). Tentunya kita hanya menunggu arahan ketua partai,” ungkapnya. (bro2)

Pilkada Balikpapan 2024, Rahmad Mas’ud: Tunggu Instruksi Golkar

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Beberapa partai politik telah membuka penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Namun tidak halnya dengan Partai Golongan Karya (Golkar).

Ya, partai berlambang pohon beringin ini memang belum membuka pendaftaran bakal calon. Pasalnya, belum ada instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Jakarta.

“Golkar belum buka pendaftaran karena belum ada instruksi dari DPP,” kata Ketua DPD II Partai Golkar Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, Jumat (3/5/2024).

Tidak cuma Balikpapan, seluruh Golkar di 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur (Kaltim) belum membuka penjaringan bakal calon kepala daerah. “Setahu saya semua belum membuka pendaftaran,” ucapnya memastikan.

Rahmad pun telah mendapat instruksi dari DPP Partai Golkar dalam agenda rapat kerja dan rapat pimpinan. Dirinya kembali didorong untuk melanjutkan periode kepemimpinan di Kota Balikpapan.

“Kalau saya masih dipercayakan, ya Bismillah,” ungkapnya.

Sehingga Rahmad Mas’ud membutuhkan pendamping atau wakil yang mampu untuk saling bergotong royong, berkolaborasi dan bersinergi dalam mengarungi konstelasi politik.

“Kalau ada yang lebih baik, saya pun akan mendukung calon (wakil) tersebut,” ungkapnya.

Sedangkan untuk Pemilihan Gubernur Kaltim, Golkar telah merekomendasikan H Rudy Mas’ud (Harum) untuk berkontestasi dan memenangkan Pilkada pada 27 November 2024 mendatang. Dibahas dalam rapat kerja dan rapat pimpinan Golkar beberapa waktu lalu.

“Oh, itu dari DPP. Rekomendasi itu belum final siapa calonnya,” ujar Rahmad Mas’ud.

Ya, penetapan pasangan calon kepala daerah merupakan ranah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Diawali dengan pendaftaran pasangan bakal calon pada 27-29 Agustus 2024, kemudian penetapan pasangan calon 22 September 2024.

Sementara partai politik tidak serta merta memutuskan pasangan bakal calon untuk didaftarkan ke KPU. Ada proses yang harus dijalankan selain melihat kapasitas dan kapabilitas.

“Ya tentu ada mekanismenya. Tim survei diturunkan, kemudian berkoalisi dengan partai apa, siapa wakilnya, itu banyak prosesnya,” tutur Rahmad Mas’ud.

Rudy Mas’ud, Kepemimpinan Inklusif dan IKN untuk Kaltim Berkelanjutan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alam dan keberagaman budayanya, membutuhkan sosok pemimpin yang dianggap sesuai dengan dinamika dan kebutuhan wilayah.

Rudy Mas’ud dengan gaya kepemimpinan inklusifnya, telah menjadi pilihan yang tepat untuk memimpin Kaltim menuju masa depan yang berkelanjutan. Gaya kepemimpinan inklusif bukanlah sekadar retorika, melainkan prinsip yang terbukti menghasilkan hal positif dalam banyak lingkungan.

Di tengah tantangan yang kompleks dan beragam di Kaltim, inklusif dalam kepemimpinan menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap suara didengar, setiap kebutuhan dipertimbangkan, dan setiap potensi dikembangkan.

Sehingga masyarakat lebih dihargai dan didengar oleh pemerintah. “Kepemimpinan yang inklusif mengarah keputusan yang lebih baik, karena berbagai perspektif dipertimbangkan,” kata Rudy Mas’ud.

Salah satu aspek utama dari kepemimpinan inklusif Rudy Mas’ud yakni pemberdayaan masyarakat lokal. Terlebih Kaltim memiliki beragam kelompok etnis, budaya, dan ekonomi, dan melalui pendekatan inklusif.

Tokoh Partai Golkar ini memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses pembangunan. Dengan memberikan ruang bagi partisipasi aktif dari semua stakeholder, termasuk masyarakat adat, pelaku usaha kecil, dan pemuda.

“Kaltim dapat menggali potensi penuhnya untuk pertumbuhan yang berkelanjutan,” imbuh wakil rakyat Kaltim di DPR RI ini.

Rudy Mas’ud juga menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahannya. Dengan membuka akses informasi dan memastikan bahwa keputusan-keputusan penting diambil secara terbuka.

Dirinya ingin menciptakan lingkungan kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat dapat tumbuh. Hal ini memperkuat ikatan antara pemerintah dan rakyat.

“Serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya.

Namun, kepemimpinan inklusif Rudy Mas’ud juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan terbesar yakni memastikan bahwa kepentingan semua pihak diwakili dengan adil dan seimbang.

“Dalam konteks Kaltim yang heterogen, perbedaan pendapat dan kepentingan seringkali muncul, dan tugas seorang pemimpin yakni menciptakan ruang bagi dialog dan kompromi yang memperkuat persatuan dan kesatuan,” jelasnya.

Di Kaltim ini, keberagaman dihargai, partisipasi publik dijunjung tinggi, dan pembangunan dilakukan secara berkelanjutan,” tambah Rudy Mas’ud.

Selain itu, dengan rencana pembangunan kereta api cepat di Kalimantan yang menghubungkan Malaysia (Sarawak) dan Brunei di utara Pulau Kalimantan, Kaltim akan semakin terhubung dengan negara tetangga.

“Tentunya peluang itu memperkuat sinergi regional dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi,” sebutnya.

Terlebih lagi dengan kesiapan infrastruktur konektivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menurut Rudy Mas’ud, akan memainkan peran penting dalam memastikan keberhasilan proyek tersebut.

“Saya yakin Kaltim akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan,” pungkasnya. (bro2)