Pertamina Patra Niaga Memastikan Kelancaran Distribusi Energi Menjelang Idulfitri di Kalimantan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Executive Regional Manager (EGM) Regional Kalimantan Alexander Susilo melakukan Management Walkthrough (MWT) untuk memantau kesiapan lembaga penyalur dan Satuan Tugas Ramadan Idulfitri (Satgas RAFI) 2024 Regional Kalimantan pada Rabu (3/4).

“Kami memastikan stok dan distribusi energi ke masyarakat lancar menjelang arus mudik dan balik Hari Raya Idulfitri,” kata Riva.

Tinjauan lapangan difokuskan pada titik strategis seperti Aviation Fuel Terminal (AFT) Sepinggan Grup, Integrated Terminal (IT) Balikpapan, serta SPBU di Karang Anyar dan KM 13, serta Serambi MyPertamina di jalan tol Balikpapan-Samarinda KM 36 B.

“Pertamina memberikan layanan tambahan, termasuk Serambi MyPertamina di Rest Area Tol Balikpapan-Samarinda dan ruang keberangkatan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan,” tambah Riva.

Selama masa RAFI 2024, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyediakan layanan BBM dan LPG melalui ribuan SPBU, Pertashop, SPBE, dan outlet lainnya di seluruh Provinsi Kalimantan.

Baca juga: Polresta Balikpapan Gandeng Pertamina dan Dinas Perdagangan Lakukan Peninjauan Kualitas BBM di SPBU

Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Kalimantan Arya Yusa Dwicandra menyatakan bahwa kunjungan lapangan bertujuan untuk memastikan pelayanan berjalan baik dan stok aman di semua fasilitas.

“Pertamina menyiapkan tambahan stok jika diperlukan sesuai perhitungan proyeksi rata-rata konsumsi untuk masing-masing produk,” ujar Arya.

Pertamina mengapresiasi dukungan Instansi dan Aparat Pemerintah dalam memperlancar distribusi BBM dan LPG, dengan melakukan koordinasi dengan kepolisian, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), Badan Geologi, dan Bank persepsi.

“Diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam memastikan kelancaran distribusi dan pelayanan Pertamina,” tutup Arya. (bro2)

Polresta Balikpapan Gandeng Pertamina dan Dinas Perdagangan Lakukan Peninjauan Kualitas BBM di SPBU

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Polresta Balikpapan bersama Dinas Perdagangan Kota Balikpapan dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melakukan langkah kolaboratif dengan menginisiasi peninjauan terhadap kuantitas dan kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Inisiatif ini dipicu oleh kebutuhan untuk memastikan bahwa BBM yang diperjualbelikan kepada masyarakat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, serta memastikan bahwa distribusi BBM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Muhammad Anwar memberikan konfirmasi bahwa BBM yang disediakan di SPBU tersebut masih dalam kondisi layak jual dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Peninjauan ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh BBM berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama dalam persiapan mudik Lebaran,” kata Anwar saat pemeriksaan di SPBU Coco Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan, Senin (1/4/2024).

Selain itu, peninjauan tersebut juga mengonfirmasi bahwa SPBU secara rutin melakukan pengukuran liter atau nosel di UPTD Meterologi setiap tahun. “Untuk memastikan konsistensi kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Menanggapi langkah ini, Sales Branch Manager Kaltim Kaltara Pertamina Patra Niaga, Feri Fernando mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara pihak kepolisian dan Dinas Perdagangan dalam memastikan bahwa BBM yang didistribusikan ke masyarakat.

“Kerja sama dari kepolisian dalam hal ini Polresta Balikpapan dan Dinas Perdagangan sangat diapresiasi,” ujarnya.

Peninjauan yang dilakukan melibatkan pengukuran tera dan kadar air dalam BBM jenis Pertalite dan Pertamax. Proses peninjauan tersebut bertujuan untuk memverifikasi kesesuaian antara kualitas dan kuantitas BBM yang dijual dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

“Hasil peninjauan menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas BBM di SPBU tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan,” imbuhnya.

Tak cuma SPBU Coco di Jalan MT Haryono, tim juga bergerak ke Jalan Soekarno-Hatta untuk melakukan pemeriksaan yang sama di SPBU Km 9 dan SPBU Km 15 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. (bro2)

Lawan Pengetap Pakai Subsidi Tepat

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Sudah beberapa hari terakhir ini, terpampang pengumuman di tepi jalan jalur antrean kendaraan hingga ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pengumuman tersebut bertuliskan “Pembelian Pertalite Wajib Menggunakan QR Code Subsidi Tepat”.

Seperti di SPBU Coco MT Haryono. Tampak pengumuman dengan huruf kapital berwarna merah dan dasar putih tersebut terpasang.

Tidak terlihat antrean panjang kendaraan terutama mobil pada Minggu (24/3/2024). Padahal antrean termasuk para pengetap Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, mengular hingga ke persimpangan telah menjadi pemandangan sehari-hari di kawasan Jalan MT Haryono, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Kota.

Area Manager Comm, Rels & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan alasan penerapan Subsidi Tepat dalam transaksi Pertalite bagi kendaraan roda empat.

“Jadi sebenarnya subsidi tepat ini kan sistem pencatatan pelat-pelat nomor kendaraan (mobil) untuk didata, yang nantinya difungsikan, apakah ke depan berhak mendapatkan subsidi,” kata Arya kepada Beranda Post.

Subsidi Tepat merupakan salah satu fitur yang terdapat pada aplikasi MyPertamina. Khusus di Kota Balikpapan, Subsdi Tepat difungsikan penuh untuk kendaraan berbahan bakar Solar.

“Sementara ini memang Subsidi Tepat baru diberlakukan untuk Solar sebagai pembatasan,” sebutnya.

Area Manager Comm, Rels & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra. (BerandaPost.com)

Sedangkan untuk Pertalite, pemakaian Subsidi Tepat diberlakukan hanya sebagai pencatatan pelat kendaraan roda empat yang mengisi bahan bakar bersubsidi di SPBU.

“Untuk melihat SPBU mana yang kedapatan melayani kendaraan melakukan pengisian berulang-ulang. Jadi untuk mengetahui itu saja dulu,” imbuhnya.

Apabila ditemukan kendaraan yang mengisi Pertalite secara berulangkali, maka disinyalir adalah milik pengetap. Nantinya Pertalite dijual kembali secara eceran, baik menggunakan botol ataupun dipindahkan ke Pom Mini.

Harganya Rp13 ribu per liter, lebih mahal dari yang dijual di SPBU yakni Rp10 ribu per liter.

“Karena kalau sudah mengisi berulang-ulang, misalkan sehari 50 liter, besok 50 liter, dia mau kemana? Kan nggak mungkin Balikpapan ke Samarinda pulang pergi,” ujarnya.

SPBU yang terbukti melayani transaksi Pertalita terhadap mobil yang sama secara berulang-ulang, dipastikan mendapat sanksi dari Pertamina Patra Niaga. Sanksi tersebut berupa penghentian sementara pasokan Pertalite selama 14 (empat belas) hari sebagai langkah pembinaan.

“Bisa ditindak seperti yang kami lakukan di SPBU Coco Karang Anyar dan SPBU Gunung Malang. Kami berikan sanksi karena melayani kendaraan yang berulang kali mengisi Pertalite,” pungkas Arya. (bro2)