Jokowi Tantang Wali Kota se-Indonesia, Hadiahnya Sepeda!

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (4/6/2024).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa 70 persen penduduk Indonesia akan berada di perkotaan pada 2045.

“Bahkan 80 persen penduduk dunia akan bertempat tinggal di kota pada 2050. Ini sudah sering saya sampaikan,” kata Jokowi dihadapan para peserta Rakernas Apeksi XVII.

Jika itu terjadi, lanjut Jokowi, akan membuat beban kota semakin berat. Sehingga dirinya mengingatkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) di seluruh Indonesia memiliki perencanaan yang detail.

Jokowi juga tidak ingin kota-kota di Indonesia menjadi mencekam seperti di Eropa dan Amerika karena banyaknya pengangguran dan gelandangan. “Kita tidak ingin itu terjadi di Indonesia,” ucapnya menegaskan.

Orang nomor satu di Indonesia ini menginginkan setiap orang yang berkunjung merasa nyaman karena Pemkot-nya memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.

“Kita ingin menjadikan semua kota nyaman dihuni dan kota yang dicintai,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo. (Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyinggung tentang kemacetan arus lalu lintas. Bahkan dirinya melontarkan pertanyaan ke beberapa Wali Kota yang hadir termasuk Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud sebagai tuan rumah Rakernas Apeksi XVII.

“Pak Wali Kota, Balikpapan sudah macet? Sudah? Saya dengar sudah? Surabaya juga sudah macet. Pak wali Kota Bandung, Medan? Macet,” ucap Jokowi.

Sehingga Jokowi mengingatkan agar setiap Pemkot mulai memikirkan sarana transportasi massal. Tentunya untuk menekan potensi kemacetan arus lalu lintas karena pertumbuhan kendaraan yang masif.

“Kalau kita bayangannya selalu subway, MRT, LRT, itu bianyanya gede banget. Mahal,” sebutnya.

Jokowi kemudian memaparkan proyek pertama MRT di Jakarta yang menelan anggaran Rp1,1 triliun per kilometer. Bahkan kini sudah mencapai Rp2,3 triliun per kilometer. Kemudian proyek LRT sebesar Rp500 miliar dan kereta cepat Rp850 miliar.

“Tolong unjuk jari, kota yang mana siap membangun MRT dengan APBD-nya? Kalau ada yang sanggup saya beri sepeda,” lontar Jokowi seraya berseloroh.

Jokowi kemudian memperkenalkan Autonomus Rapid Transit (ART). Sebuah transportasi umum dan massal yang tidak memakai rel.

“Tidak pakai rel tapi pakai magnet. Bisa dua atau tiga gerbong. Nah ini jauh lebih murah,” ungkapnya.

Bahkan dia mengajak para kepala daerah yang ingin membangun proyek ART agar menjalin komunikasi dengan Menteri Perhubungan. Termasuk membahas skema pembiayaan.

“Misalnya 50 persen APBD dan 50 persen APBN. Itu misalnya,” ungkap dia.

Karena kalau tidak, ujar Jokowi, 10 atau 20 tahun yang akan datang semua lalu lintas di setiap kota akan macet. “Apabila tidak mempersiapkan transportasi massal,” tandasnya. (bro2)

Dihadapan Jokowi, Rahmad Mas’ud Sampaikan Ini untuk Peserta Rakernas Apeksi XVII

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII 2024 telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (4/6/2024).

Rakernas Apeksi yang bertemakan “Kota Sejahtera, Indonesia Maju” ini, menurut Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dihasilkan dari gagasan konstruktif demi kemajuan pembangunan kota di seluruh Tanah Air.

“Pada forum yang mulia ini kami juga menitipkan harapan agar dapat dibahas mengenai kekompakan seluruh kota untuk dapat mendukung dan menyukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Rahmad Mas’ud dihadapan Jokowi dan peserta Rakernas Apeksi.

Dirinya menyampaikan bahwa keberadaan IKN tidak hanya berdampak positif bagi daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Tetapi juga untuk mendorong pembangunan nasional yang lebih merata.

“Saya kira ini sudah menjadi isu yang cukup lama, dimana sebagian saudara kita di beberapa kota, khususnya yang terletak agak jauh dari sentra pembangunan, perlu untuk mendapatkan perhatian agar bisa bersama-sama tumbuh menjadi kota yang sejahtera,” ungkapnya.

Dirinya mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) di seluruh Indonesia agar saling berkolaborasi dan menguatkan karena ada visi atau cita-cita besar yang akan dicapai. “Yakni mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

“Artinya kurang lebih dua puluh tahun waktu yang tersisa sebelum kita menjawab, apakah kita mampu mewujudkan cita-cita tersebut,” sambung Rahmad Mas’ud.

Banyak persoalan yang harus dibahas dan menjadi isu dalam Rakernas Apeksi XVII di Balikpapan. Mulai dari isu lingkungan hingga mendayagunakan Apeksi sebagai rumah besar dan alat perjuangan untuk memajukan setiap kota.

“Melalui kolaborasi pemikiran melibatkan peran serta generasi muda, menumbuhkan kesejahteraan kota menjadi gerbong lokomotif pembangunan peradaban bangsa,” ujar Rahmad Mas’ud.

Sementara Ketua Apeksi yang juga Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meyakini setiap kota memiliki kelebihan dan mempunyai aplikasi yang semuanya untuk kepentingan masyarakat di kotanya masing-masing.

“Sehingga kami bersepakat, semua kelebihan kota akan dijadikan satu dibawah naungan Apeksi,” kata Eri Cahyadi.

Tak cuma itu, Pemkot yang tergabung dalam Apeksi sepakat untuk tidak ada lagi kota yang maju sendiri dan tidak ada kota yang tertinggal. Apeksi adalah wadah sinergi untuk mengikuti kebijakan Presiden ataupun Pemerintah Pusat.

“Sehingga kami bisa memberikan yang terbaik bagi warga di kota masing-masing. Kami juga mendukung pembangunan IKN karena kami sadar betul bahwa peradaban baru akan muncul sebagai kota tangguh, kota hijau dan kota cerdas,” sebutnya.

Sedangkan Presiden Jokowi dalam sambutannya mengingatkan bahwa 70 persen penduduk Indonesia akan berada di perkotaan pada 2045. Bahkan 80 persen penduduk dunia akan bertempat tinggal di kota pada 2050.

“Ini sudah sering saya sampaikan, dan yang terjadi adalah beban kota semakin berat,” kata Jokowi.

Oleh sebab itu, imbuh Jokowi, sudah sering disampaikan agar setiap kota memiliki rencana detail untuk benar-benar membangun kesejahteraan masyarakat. Jokowi tidak ingin kota-kota di Tanah Air menjadi mencekam seperti yang terjadi di Eropa dan Amerika.

“Karena pengangguran banyak, gelandangan banyak, dan kita tidak ingin itu terjadi di Indonesia. Kita ingin menjadikan semua kota nyaman dihuni dan kota yang dicintai,” tutup Jokowi. (*/bro2)

Rahmad Mas’ud: Apeksi Lahirkan Gagasan Konstruktif

Rahmad Mas’ud: Apeksi Lahirkan Gagasan Konstruktif

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII 2024 menjadi sejarah bagi Kota Balikpapan. Pasalnya, baru pertama kali penyangga Ibu Kota Nusantara menjadi tuan rumah perhelatan nasional ini.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan rasa bangganya karena mendapat kepercayaan tersebut.

“Tentunya bangga dan gembira mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakernas Apeksi tahun ini,” kata Rahmad Mas’ud saat gala dinner di halaman Balai Kota Balikpapan, Senin (3/6/2024) malam.

Malam gala dinner yang dihadiri Wali Kota seluruh Indonesia, sekaligus dirangkai dengan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 Apeksi. Menjadi ajang kebersamaan dan kolaborasi untuk memajukan kota dalam wadah Apeksi.

Bagi Rahmad, Apeksi telah banyak melahirkan berbagai gagasan konstruktif yang membentuk kota-kota sebagai gerbong lokomotif kemajuan bangsa di tengah zaman yang mengalami perubahan sangat cepat.

“Serta dengan mencermati isu-isu terkini, baik berskala lokal maupun global, terkait pembangunan perkotaan,” ujarnya.

Gala dinner di halaman balai kota, lanjut Rahmad, agar para Wali Kota ataupun delegasi yang hadir dapat melihat situasi dan kondisi Kota Balikpapan. “Insyaallah, menjadi penyangga dan terasnya IKN,” ucapnya.

Rahmad turut memaparkan Kota Balikpapan sebagai miniaturnya Indonesia. Terdapat sekira 200 paguyuban kedaerahan. Mulai dari Sabang sampai Merauke ada di Balikpapan.

“Nah inilah kemajemukan yang ada di kota Balikpapan. Kota ini bukan penghasil minyak dan tidak memiliki pertambangan. Tetapi kekayaan yang dimiliki Balikpapan adalah kemajemukan, keheterogenan,” sebutnya.

Bahkan dia menyampaikan bahwa dalam satu rumah bisa dihuni tiga sampai empat suku. Orang Jawa menikah dengan orang berdarah Sumatera. Mempunyai ipar atau menantu bersuku dari Sulawesi, ataupun punya ipar dan mertua bersuku Banjar.

“Insyaallah, permasalahan isu SARA kemungkinan kecil sekali terjadi di Kota Balikpapan,” ungkapnya.

Kendati begitu, Pemkot Balikpapan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Apalagi Balikpapan menjadi teras dan pintu utama IKN yang sedang berlangsung pembangunannya,” pungkas Rahmad Mas’ud.

Sementara itu, Ketua Apeksi Eri Cahyadi menyebut kerajaan pertama di Nusantara berasal dari Kutai. Kemudian bermunculan kerajaan-kerajaan lainnya yang ada di seluruh Indonesia pada zaman dahulu.

“Maka sejarah itu akan terulang kembali ketika ibu kota negara ada di Kaltim,” kata Eri Cahyadi.

Wali Kota Surabaya ini menyadari bahwa kota-kota yang ada di Indonesia memiliki kelebihan masing-masing. Namun kelebihan tersebut didorong untuk menjadi modal kebersamaan dalam membantu kota lainnya.

“Bayangkan kalau kelebihan itu dijadikan satu kekuatan besar, tidak ada yang merasa lebih baik, tapi saling melengkapi, maka Apeksi bisa memberi yang terbaik untuk negeri ini,” tegasnya.

Eri Cahyadi ingin Rakernas Apeksi yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo dapat memberikan usulan atau sumbangsih yang terbaik bagi Indonesia.

“Banyak hal yang harus kita berikan masukkan yang terbaik, karena kota-kota ini, apapun yang terjadi di kota ini, maka Apeksi menjadi jembatan antara seluruh kota dengan Mendagri,” tandasnya. (bro2)