Rahmad Mas’ud: Apeksi Lahirkan Gagasan Konstruktif

Rahmad Mas’ud: Apeksi Lahirkan Gagasan Konstruktif

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII 2024 menjadi sejarah bagi Kota Balikpapan. Pasalnya, baru pertama kali penyangga Ibu Kota Nusantara menjadi tuan rumah perhelatan nasional ini.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan rasa bangganya karena mendapat kepercayaan tersebut.

“Tentunya bangga dan gembira mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakernas Apeksi tahun ini,” kata Rahmad Mas’ud saat gala dinner di halaman Balai Kota Balikpapan, Senin (3/6/2024) malam.

Malam gala dinner yang dihadiri Wali Kota seluruh Indonesia, sekaligus dirangkai dengan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 Apeksi. Menjadi ajang kebersamaan dan kolaborasi untuk memajukan kota dalam wadah Apeksi.

Bagi Rahmad, Apeksi telah banyak melahirkan berbagai gagasan konstruktif yang membentuk kota-kota sebagai gerbong lokomotif kemajuan bangsa di tengah zaman yang mengalami perubahan sangat cepat.

“Serta dengan mencermati isu-isu terkini, baik berskala lokal maupun global, terkait pembangunan perkotaan,” ujarnya.

Gala dinner di halaman balai kota, lanjut Rahmad, agar para Wali Kota ataupun delegasi yang hadir dapat melihat situasi dan kondisi Kota Balikpapan. “Insyaallah, menjadi penyangga dan terasnya IKN,” ucapnya.

Rahmad turut memaparkan Kota Balikpapan sebagai miniaturnya Indonesia. Terdapat sekira 200 paguyuban kedaerahan. Mulai dari Sabang sampai Merauke ada di Balikpapan.

“Nah inilah kemajemukan yang ada di kota Balikpapan. Kota ini bukan penghasil minyak dan tidak memiliki pertambangan. Tetapi kekayaan yang dimiliki Balikpapan adalah kemajemukan, keheterogenan,” sebutnya.

Bahkan dia menyampaikan bahwa dalam satu rumah bisa dihuni tiga sampai empat suku. Orang Jawa menikah dengan orang berdarah Sumatera. Mempunyai ipar atau menantu bersuku dari Sulawesi, ataupun punya ipar dan mertua bersuku Banjar.

“Insyaallah, permasalahan isu SARA kemungkinan kecil sekali terjadi di Kota Balikpapan,” ungkapnya.

Kendati begitu, Pemkot Balikpapan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Apalagi Balikpapan menjadi teras dan pintu utama IKN yang sedang berlangsung pembangunannya,” pungkas Rahmad Mas’ud.

Sementara itu, Ketua Apeksi Eri Cahyadi menyebut kerajaan pertama di Nusantara berasal dari Kutai. Kemudian bermunculan kerajaan-kerajaan lainnya yang ada di seluruh Indonesia pada zaman dahulu.

“Maka sejarah itu akan terulang kembali ketika ibu kota negara ada di Kaltim,” kata Eri Cahyadi.

Wali Kota Surabaya ini menyadari bahwa kota-kota yang ada di Indonesia memiliki kelebihan masing-masing. Namun kelebihan tersebut didorong untuk menjadi modal kebersamaan dalam membantu kota lainnya.

“Bayangkan kalau kelebihan itu dijadikan satu kekuatan besar, tidak ada yang merasa lebih baik, tapi saling melengkapi, maka Apeksi bisa memberi yang terbaik untuk negeri ini,” tegasnya.

Eri Cahyadi ingin Rakernas Apeksi yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo dapat memberikan usulan atau sumbangsih yang terbaik bagi Indonesia.

“Banyak hal yang harus kita berikan masukkan yang terbaik, karena kota-kota ini, apapun yang terjadi di kota ini, maka Apeksi menjadi jembatan antara seluruh kota dengan Mendagri,” tandasnya. (bro2)