KPU Balikpapan Tutup Pendaftaran PPK

KPU Balikpapan Tutup Pendaftaran PPK

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Berbeda dari daerah lainnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan tidak memperpanjang penerimaan badan adhoc yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Batas penerimaan pendaftaran PPK pun telah berakhir pada Senin (29/4/2024) tepat pada pukul 23.59 Wita.

Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardy mengatakan, pendaftaran tidak perlu diperpanjang karena para calon PPK telah memenuhi dua kali kebutuhan dari seluruh anggota badan adhoc tersebut.

“Kami dapat melakukan perpanjangan jika sampai dengan masa pendaftaran berakhir, tidak ada peserta yang mendaftar atau kurang dari dua kali jumlah PPK dan PPS yang dibutuhkan,” jelas Suhardy, Selasa (30/4/2024).

Suhardy menyebut proses rekrutmen termasuk perpanjangan waktu pendaftaran telah mengikuti atau sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) Nomor 476 Tahun 2022. “Itu terkait pendaftaran calon PPK dan PPS,” ucapnya.

Untuk diketahui, anggota PPK yang dibutuhkan di Kota Balikpapan sebanyak 5 orang di setiap kecamatan atau 30 orang untuk enam kecamatan di Balikpapan.

Baca juga: “Si Sali” Maskot Baru Pilkada Balikpapan 2024

“Sementara hasil penerimaan pendaftaran calon anggota PPK yang kami terima melalui akun Siakba, sebanyak 91 orang pendaftar telah dinyatakan memenuhi syarat kelengkapan berkas,” ungkapnya.

SELEKSI TERTULIS 6 MEI 2024

Dengan begitu, lanjut Suhardy, calon rekrutmen telah memenuhi dua kali dari jumlah kebutuhan. Termasuk unsur 30 persen keterwakilan perempuan.

“Keterwakilan 30 persen perempuan terpenuhi, dua kali kebutuhan pendaftar juga telah terpenuhi. Juknis Nomor 476 Tahun 2022 membolehkan kami untuk tidak melakukan perpanjangan pendaftaran PPK,” terangnya.

Untuk diketahui, pendaftaran PPK telah dibuka sejak 23 hingga 29 April 2024. Dilanjutkan dengan tahapan penelitian administrasi dan pengumuman hasil administrasi.

“Hingga nanti akan dilakukan seleksi tertulis pada 6 Mei hingga 8 Mei 2024 nanti,” pungkas Suhardy. (bro2)

Tantangan Calon Pemimpin Kaltim di Era IKN

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai pintu gerbang Pulau Kalimantan begitu erat dengan masyarakat yang plural dan heterogen. Pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke Kaltim, tentu meningkatkan hal itu.

Bukan hanya Kalimantan, Kaltim kini juga sudah menjadi pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN), pusat pemerintahan Indonesia.

Ketua Bidang Media dan Propaganda (Medpro) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Ariyansah NK menilai kondisi tersebut bagai pisau bermata dua.

“Ada keuntungan, namun juga bisa mendatangkan malapetaka bagi Kaltim itu sendiri, apabila keuntungan dan kesempatan tidak diolah dan disikapi dengan baik,” kata Ariyansah yang juga Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Ekonomi (Konsentrasi Kebijakan Publik) Universitas Trisakti, Selasa (30/4/2024).

Aktivis GMNI yang akrab disapa Bung Ari ini menyebut beberapa tantangan kepemimpinan pemerintahan Kaltim ke depan, khususnya setelah penetapan IKN. Pertama adalah menjaga dan menjamin kondusitifas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Ini penting, karena bukan hanya tentang kenyamanan lingkungan bagi masyarakat, namun juga tentang investasi dan ekonomi dalam rangka pembangunan daerah dan sebagai provinsi penyangga IKN,” sebutnya.

Tantangan berikutnya, lanjut Ari, adalah menjamin terselenggaranya sosio demokrasi dalam segala aspek. Sosio demokrasi ini hanya dapat tercapai apabila hak politik dan hak ekonomi masyarakat terpenuhi.

“Bukan hanya menjamin hak politik, tapi juga menjamin hak ekonomi,” ujarnya.

Kemudian tantangan ketiga adalah optimalisasi pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah yang berbasis keadilan, kerakyatan dan pembangunan berkelanjutan.

“Berikutnya pengoptimalisasian sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) dalam segala aspek,” sambungnya.

Menurut Ari yang juga Warga Kelurahan Gunung Samarinda, Kota Balikpapan ini, optimalisasi SDM adalah mengenai peningkatan kualitas atau kompetensi dan penyerapan tenaga kerja. Sementara optimalisasi SDA dapat menjadikan Kaltim tidak hanya bertopang pada satu atau dua sektor hasil bumi saja.

“Misalnya dengan memasifkan program-program diversifikasi energi dan pangan, kemudian peningkatan sektor pariwisata,” tuturnya.

Apabila ada visi misi calon pemimpin Kaltim yang berorientasi pada penyelesaian atau menjawab tantangan tersebut, ujar Ari, maka ada optimistisme bagi Kaltim menuju lebih baik dalam hal pembangunan daerah dan sebagai penyangga IKN.

KEPEMIMPINAN INKLUSIF ADALAH KUNCI

Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kaltim-Tara, Rinto memiliki pandangan bahwa pola kepemimpinan inklusif adalah kunci dari keberhasilan kepala daerah dalam membangun sebuah daerah.

“Baik pada aspek infrastruktur maupun sumber daya manusia,” ungkap Rinto.

Melihat Kaltim sebagai wajah Nusantara dengan penduduk yang heterogen dan dapat hidup berdampingan dengan rukun, bagi Rinto adalah dasar penting dalam melakukan langkah strategis bagi calon pemimpin yang akan datang.

“Namun melihat perkembangan politik saat ini, figur yang muncul masih minim dengan gagasan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mampu menjawab permasalahan Kaltim yang sangat kompleks,” sambung dia.

Permasalahan itu meliputi lingkungan hidup, kesejahteraan, pendidikan hingga kepastian hukum terhadap masyarakat dalam kepemilikan alas hak.

“Dengan situasi ini tentu kita semua berharap, adanya komitmen dan kerja keras pemimpin yang akan datang dalam membangun daerah, bukan hanya memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadinya saja,” pungkas Rinto. (bro2)

“Si Sali” Maskot Baru Pilkada Balikpapan 2024

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Setelah proses yang ketat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan akhirnya mengumumkan pemenang Sayembara Desain Maskot Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Balikpapan Tahun 2024.

Dari total 59 peserta yang mendaftar dalam periode 17-23 April 2024, “Si Sali” berhasil memenangkan hati para juri. Nama ini diumumkan oleh KPU Balikpapan pada tanggal 26 April 2024 lalu.

“Si Sali” dipilih karena menggambarkan kebanggaan dan identitas lokal yang kuat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Anggota Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardy, dalam wawancara telepon dengan media pada Selasa (30/4/2024).

Maskot ini merupakan perpaduan nilai-nilai positif yang mencerminkan pemimpin yang kuat, bersatu, cerdas, dan berkomitmen untuk kemajuan serta kelestarian kota. Nama “Si Sali” sendiri adalah singkatan dari Sukses, Tuntas, dan Berkualitas, sesuai dengan Motto Pilkada Balikpapan 2024.

Suhardy juga menjelaskan bahwa “Si Sali” akan diperkenalkan kepada masyarakat pada acara peluncuran Pilkada Tahun 2024 di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome pada 4 Mei 2024 mendatang.

Dirinya turut menyoroti partisipasi luar biasa dalam sayembara maskot tersebut. Salah satu peserta bahkan berasal dari kelas 4 Sekolah Dasar (SD) di Balikpapan Utara.

Meski hasil karyanya sederhana dan tidak menjadi pemenang, KPU Kota Balikpapan mengapresiasi partisipasi dari semua lapisan masyarakat.

“Pesta demokrasi melalui Pilkada Balikpapan dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat,” tambah Suhardy, menegaskan pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi. (bro2)