BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Keberadaan Waduk Manggar dan Waduk Teritip belum mampu mengatasi persoalan ketersediaan air bersih di Kota Balikpapan. Padahal kota ini telah menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Alhasil, pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Membuat kebutuhan air bersih di pintu gerbang Provinsi Kaltim ini turut bertambah.
Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Yudhi Saharuddin menyampaikan bahwa kebutuhan air baku telah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Artinya turut menjadi perhatian pemerintah pusat.
“Insyaallah, kami akan berkomunikasi dengan Sekretaris Otorita IKN untuk membahas dukungan dari IKN,” kata Yudhi, Selasa (30/7/2024).
Seperti diketahui, air baku yang ditampung Waduk Manggar dan Waduk Teritip berasal dari tadahan air hujan. Sedangkan keberadaan sumur dalam juga belum mampu untuk menutupi kebutuhan air bersih bagi pelanggan.
Sehingga PTMB berupaya menjalankan program desalinasi air laut dan air payau yang masih dalam tahap kajian. Khusus untuk desalinasi air laut bakal dilaksanakan pada pertengahan 2025. Lokasinya di Kecamatan Balikpapan Barat.
Yudhi juga berharap bahwa pada tahun 2026, sumber air baku dapat dialirkan dari Sungai Mahakam. Percepatan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Intake Sungai Mahakam didorong menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk memastikan keberlanjutan pasokan air bagi Balikpapan.
“Semoga semua yang telah kami rencanakan ini dapat terealisasi, sehingga kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Balikpapan dapat diatasi,” pungkasnya.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Bendungan Sepaku Semoi dengan daya tampung 16 juta meter, dapat mengatasi kebutuhan air bersih. Tidak hanya untuk IKN, tetapi juga sebagian wilayah Kota Balikpapan.
“Ini akan menjadi sumber air baku bagi air minum di Ibu Kota Nusantara dan juga sebagian untuk Kota Balikpapan,” ungkap Jokowi kala meresmikan Bendungan Sepaku Semoi pada 4 Juni 20224 lalu. (bro2)