BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud membesuk para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dirawat di rumah sakit, Kamis (15/2/2024). Salah satunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman.
Di rumah sakit ini, Rahmad Mas’ud menemui Rohani (37) yang merupakan Ketua KPPS untuk TPS 54 Klandasan Ilir. Rahmad tampak bercengkerama dengan Rohani yang menjalani perawatan dan observasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“(Tugas KPPS) sudah selesai, tinggal nunggu gaji,” kata Rohani seraya berkelakar dan disambut tawa pembesuk lainnya.
“Hari ini gajinya ditransfer ke rekening masing-masing,” kata Rahmad Mas’ud meyakinkan Rohani.
Rahmad mengakui telah mendapatkan informasi mengenai petugas KPPS yang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Rerata karena kelelahan usai pungut hitung surat suara di Tempat Pemungutan Suara Pemilu 2024.
“Kami harua cepat dan sigap untuk memberikan pelayanan kepada mereka, jangan sampai terlambat dalam penanganan agar hal-hal yang tidak diinginkan tak terjadi,” ujarnya
Berdasarkan data Dinas Kesehatan hingga pukul 11.56 Wita, petugas KPPS yang mendapat perawatan sebanyak 39 orang dengan rerata usia antara 30 hingga 66 tahun. Dari jumlah itu, terdapat tiga laki-laki dan lima perempuan yang menjalani rawat inap. Selebihnya berupa rawat jalan.
“Pasien yang dirawat boleh pulang hari ini. Kelelahan saja,” ucap Rahmad.
Kepada Beranda Post, Rohani menceritakan dirinya merasa kelelahan dan sulit tidur sejak sebelum hingga sesudah proses pungut hitung di TPS. Apalagi dirinya merupakan Ketua KPPS, sehingga ada beban dan tanggung jawab yang dipikulnya.
“Jam 12 malam sempat pulang, tapi nggak karuan tidur di rumah karena jam 6 pagi harus mulai mengantar kotak suara,” ungkapnya.
Rohani benar-benar kelelahan hingga vitalitasnya menurun pada jam 9 pagi di lahan parkir bawah Hotel Mega Lestari yang menjadi tempat pendistribusian kotak suara usai pemilihan.
“Kebanyakan minum kopi, fisik drop jam 9 pagi di Hotel Mega Lestari usai mengantar kotak suara,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty membeberkan bahwa petugas KPPS yang menjalani rawat inap di rumah sakit karena memiliki riwayat penyakit diabetes.
“Ada petugas yang sakitnya perlu dirujuk karena tidak cukup hanya diobati di TPS,” sebutnya.
Petugas KPPS yang dirujuk berjumlah sembilan orang dan tujuh orang hanya diobservasi di IGD selama enam jam. “Boleh pulang ketika kondisinya membaik,” imbuhnya.
Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) dan Rumah Sakit Balikpapan Baru (RSBB) menjadi fasilitas kesehatan rujukan bagi petugas. Pasalnya, perlu dilakukan penanganan intensif.
“Yang rawat inap di RSKD karena diabetes, gula darahnya naik. Sedangkan di RSBB karena muntah berat dan hipertensi,” bebernya.
Adapun petugas KPPS yang diperbolehkan pulang untuk rawat jalan mayoritas karena vertigo, sakit kepala dan kelelahan. “Ada juga yanf demam karena mau batuk pilek,” pungkasnya.
Adapun pejabat yang ikut membesuk petugas KPPS di rumah sakit yakni Asisten 1 Setdakot Balikpapan Zulkifli, Kepala Kesbangpol Balikpapan Sutadi dan Kepala Diskominfo Balikpapan Adamin Siregar. (bro2)