BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Tim gabungan akhirnya menemukan korban tenggelam di perairan Tanjung Jumlai, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Korban dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (20/4/2025), setelah melakukan pencarian selama tiga hari.
Seorang nelayan menemukan jenazah Moh Ali Maulana Yusuf (21), warga RT 12 Desa Girimukti. Jasad korban mengambang sejauh 5,69 mil laut dari lokasi kejadian pada pukul 06.58 WITA.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Sukadi Kuncoro, menyampaikan bahwa tim SAR gabungan segera melakukan evakuasi. Mereka membawa jasad korban ke rumah duka menggunakan ambulans milik Desa Girimukti.
BERAWAL DARI AKTIVITAS MEMANCING
Sebelumnya, korban bersama dua rekannya, Aldi (24) dan Faqih (24), pergi memancing ke sekitar bagang perairan Tanjung Jumlai, Kelurahan Pejala, Kecamatan Penajam, pada Jumat (18/4/2025) sekitar pukul 10.15 WITA.
Mereka mengikat kapal ke bagang karena gelombang laut cukup tinggi dan memancing dari atasnya. Namun sekitar pukul 09.00 WITA, tali pengikat kapal terlepas, dan kapal mulai terbawa arus.
Melihat hal itu, korban nekat berenang mengejar kapal meski dua temannya telah memperingatkannya. Arus laut yang deras membuat korban kesulitan dan akhirnya hilang dari permukaan air.
Kedua temannya terakhir melihat korban mengenakan kaus merah dan celana pendek cokelat tua.
17 UNSUR TERLIBAT DALAM PENCARIAN
Sejak menerima laporan pada Jumat pukul 10.33 WITA, tim gabungan langsung melakukan pencarian intensif dengan melibatkan 17 unsur dari berbagai instansi dan masyarakat.
Unsur SAR gabungan tesebut mulai dari BPBD PPU, Basarnas Balikpapan, Polres PPU, Kodim 0913/PPU, Polairud Polres PPU, PT Maindo, DPKP PPU, hingga sejumlah relawan lainnya. Termasuk keluarga korban, dan warga serta nelayan setempat turut terlibat dalam pencarian.
Tim mengerahkan berbagai unit dan peralatan, seperti tiga mobil operasional, satu dapur umum, satu perahu karet, dan perlengkapan penanggulangan bencana dari BPBD.
Baca juga: Pemuda Hilang Terseret Arus Laut Tanjung Jumlai PPU
Basarnas Balikpapan mengirimkan satu speedboat, PT Maindo menurunkan satu sea truk, DPKP membawa dua mobil operasional dan satu perahu karet. Sedangkan Polairud dan Disbudpar masing-masing membantu dengan satu speedboat. Polsek Penajam mengerahkan satu mobil operasional, Desa Girimukti menyediakan ambulans, dan warga serta nelayan mengerahkan empat kapal klotok.
Setelah menemukan jenazah dan menyelesaikan evakuasi, tim resmi menutup operasi pencarian dan kembali ke pos masing-masing.
Sukadi Kuncoro mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. “Sinergi antara BPBD, Basarnas, aparat, relawan, dan masyarakat sangat luar biasa. Kami turut berduka cita atas kejadian ini, dan semoga keluarga mendapatkan ketabahan,” tutupnya. (bro3)