BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai dalam pendistribusian daging hewan kurban.
Kepala DLH PPU, Safwana, menyampaikan bahwa imbauan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan selama perayaan Hari Raya Iduladha.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU telah menerbitkan imbauan tegas mengenai pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.
Pemkab PPU mengeluarkan kebijakan ini berdasarkan Surat Edaran Bupati PPU Nomor 18/Tahun/2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah Plastik.
Safwana menegaskan bahwa surat edaran tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Kementerian Lingkungan Hidup. Langkah ini bertujuan meminimalkan dampak negatif penggunaan plastik terhadap lingkungan, khususnya saat perayaan besar seperti Iduladha.
“Iduladha adalah momen sakral, penuh nilai ibadah dan kepedulian sosial. Sudah seharusnya momen ini juga menjadi contoh nyata kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Safwana, Kamis (5/6/2025).
Dalam edaran tersebut, DLH mengimbau seluruh panitia kurban untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai. DLH meminta masyarakat membawa wadah yang ramah lingkungan. Wadah itu seperti rantang atau besek dari anyaman bambu dan daun pisang yang ramah lingkungan.
“Alternatif yang kami anjurkan adalah penggunaan besek, daun pisang, atau wadah pakai ulang lainnya. Ini bukan hanya tentang estetika atau tren gaya hidup hijau. Melainkan tentang tanggung jawab kita menjaga bumi tetap layak huni untuk anak cucu kita,” tambah Safwana.
KELOLA LIMBAH KURBAN
DLH juga mengingatkan pentingnya mengelola limbah dan sisa kegiatan penyembelihan secara tertib. Dalam surat edaran tersebut, DLH meminta masyarakat dan panitia kurban membuang residu atau sampah non-organik ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). Pembuangannya juga sesuai waktu yakni antara pukul 17.00 hingga 05.00 WITA.
“Kami berharap masyarakat tidak sembarangan membuang sampah. Apalagi sisa-sisa kurban seperti plastik pembungkus atau kantong kresek yang sangat sulit terurai alam. Pengaturan jam pembuangan sampah ini kami lakukan agar petugas kebersihan dapat bekerja lebih efisien dan lingkungan tetap bersih selama dan setelah Idul Adha,” jelasnya.
DLH juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama, panitia masjid, dan generasi muda, untuk berperan sebagai agen perubahan dalam kampanye Idul Adha bebas sampah plastik.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus bersinergi. Dengan kolaborasi semua elemen masyarakat, saya yakin Idul Adha tahun ini bisa jadi lebih bermakna, tidak hanya dari sisi ibadah, tetapi juga dari sisi kepedulian terhadap bumi,” tutup Safwana. (adv/bro3)