Kapal Feri Tenggelam di Selat Bali Ternyata Asal Balikpapan
Kapal Feri KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali dengan 53 penumpang ternyata berasal dari Galangan Kalimas, Balikpapan, Kalimantan Timur. (Detik Bali)

Kapal Feri Tenggelam di Selat Bali Ternyata Asal Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ternyata pembuatannya dari Balikpapan. Galangan Kalimas membangun kapal ini pada tahun 2010.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada koordinat 8° 9’32.35″S 114°25’6.38″E, Rabu (2/7/2025) malam. Kapal ini mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 kendaraan saat kebocoran mesin menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.

Meski mengalami insiden tenggelam, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi menyatakan kapal tersebut dalam kondisi laik berlayar.

Ini bukan pertama kalinya KMP Tunu Pratama Jaya mengalami insiden. Pada 2021 dan 2022, kapal tersebut sempat kandas beberapa kali setelah terseret arus dan air surut. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Mengutip Detikcom pada Jumat (4/7/2025), berikut adalah spesifikasi kapal dan perusahaan operator KMP Tunu Pratama Jaya untuk lebih mengenal kapal ini.

SPESIFIKASI KAPAL

Pembuat KMP Tunu Pratama Jaya adalah Galangan Kalimas, Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2010. Namun, dugaan menyebutkan bahwa struktur fisik kapal ini sudah berusia 25 tahun.

KMP Tunu Pratama Jaya memiliki panjang 65,15 meter dan lebar 12,20 meter. Dapur pacunya menggunakan dua mesin Yanmar Glahm-STE3 yang masing-masing berkekuatan 60 tenaga kuda.

Kapal ini dapat berlayar dengan kecepatan 10 knot dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 5 ton per jam.

Selain mesin, KMP Tunu Pratama Jaya memiliki enam generator pembangkit listrik, dua Yuchisi Marine 50kW tipe 4108ZC, dan Mitsubishi tipe 6D14. Namun, kapal ini tidak memiliki generator cadangan, yang dugaannya menjadi penyebab matinya listrik saat kebocoran mesin terjadi.

Pada sisi interior, kapal ini memiliki musala, kantin kecil untuk menjual kopi, serta area bersantai pada dek luar.

PERUSAHAAN PEMILIK KAPAL

PT Raputra Jaya adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola KMP Tunu Pratama Jaya. Seperti perusahaan pelayaran lainnya, PT Raputra Jaya berasosiasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk mengawasi dan menyelenggarakan operasional rute penyeberangan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, PT Raputra Jaya juga mengoperasikan KMP Tunu Pratama Jaya 2888 selain kapal yang tenggelam dalam Selat Bali ini. Kapal tambahan itu beroperasi pada rute penyeberangan Selayar (Pamatata-Bira) sejak awal 2018. (*/bro2)