BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat kesiapan menghadapi kerawanan pangan yang mengancam sejumlah wilayah. Salah satunya dengan menyiapkan cadangan pangan sebesar 506 ton yang siap distribusi jika dalam kondisi darurat.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia D. Widyastuti, menjelaskan bahwa beberapa wilayah masih tergolong rentan rawan pangan. Ia kemudian menyebut Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Barat (Kubar). Namun, penyaluran bantuan ke daerah tersebut menunggu disposisi Gubernur Kaltim.
“Cadangan pangan ini bagian dari langkah antisipatif pemerintah terhadap bencana. Termasuk juga inflasi ekstrem, maupun gangguan sosial yang berdampak pada akses pangan masyarakat. Kami siap menyalurkan bantuan atas permintaan resmi pemerintah kabupaten atau kota,” kata Amaylia, Rabu (6/8/2025).
Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi fokus utama saat ini akibat kekeringan yang menyebabkan gagal panen dan lonjakan harga kebutuhan pokok. Sebagai respons, Pemprov Kaltim melalui DPTPH telah menyalurkan 68,5 ton beras bantuan kepada masyarakat terdampak.
Bantuan tersebut untuk dua kecamatan paling parah terdampak, yaitu Long Apari dan Long Pahangai, dengan alokasi 20 kilogram beras per kepala keluarga.
Amaylia memaparkan bahwa menentukan status kerawanan pangan suatu wilayah harus melalui sembilan indikator utama. Mulai dari ketersediaan pangan lokal seperti produksi padi dan jagung, angka stunting, hingga akses terhadap air bersih, layanan kesehatan, dan pendidikan.
“Tahun lalu misalnya, Kecamatan Busang, Kutai Timur, pernah masuk kategori rawan pangan karena masalah air bersih. Namun setelah ada perbaikan infrastruktur, statusnya sudah membaik,” tambahnya.