EKONOMI
Beranda / EKONOMI / KPB Terapkan ODM, Kawal Uji Coba Awal Pengoperasian Kilang

KPB Terapkan ODM, Kawal Uji Coba Awal Pengoperasian Kilang

PT Kilang Pertamina Balikpapan terapkan On Duty Management (ODM) untuk pastikan keselamatan dan kesiapan operasi Proyek RDMP Balikpapan. (Istimewa)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) memperkuat fokus pada keselamatan dan kesiapan operasi saat memasuki tahap penting pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Salah satu langkah utama yaitu penerapan On Duty Management (ODM).

ODM merupakan pola kerja jajaran manajemen mulai dari Direksi hingga Assistant Manager bidang nonteknis turun langsung ke lapangan untuk memantau uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).

Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menegaskan bahwa ODM merupakan bentuk kepemimpinan lapangan yang sangat penting pada tahap krusial ini.
“Memasuki fase commissioning dan start-up bukan hal biasa. Semua proses harus berjalan dengan disiplin, penuh kewaspadaan, dan aman. ODM memastikan manajemen berada pada garis terdepan untuk mengawal keselamatan dan kelancaran kegiatan,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).

ODM berlangsung setiap hari melalui 10 tim yang bergantian. Setiap tim terdiri dari 11 orang, dengan pimpinan seorang Vice President bersama beberapa Manager dan perwakilan level lainnya. Dengan cara ini, seluruh lini manajemen ikut mengawal langsung kesiapan operasi.

Menurut VP Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, ODM bukan sekadar pengawasan, melainkan juga kesempatan manajemen lebih dekat dengan para pekerja.

Bandara SAMS Sepinggan Raih Enam Penghargaan Dunia Sekaligus

“Di lapangan, kami bisa langsung mendengar kendala maupun masukan dari pekerja. Itu membuat langkah antisipasi lebih cepat, dan pekerja semakin yakin bahwa keselamatan selalu jadi prioritas,” jelasnya.

RDMP KPB OPERASIKAN UNIT BARU

Untuk mendukung tahap uji coba dan operasi awal, Proyek RDMP Balikpapan akan segera mengoperasikan unit baru bernama Saturated Liquefied Petroleum Gas Treater (SLPGT). Unit ini berfungsi membersihkan LPG dari zat pengotor, terutama sulfur yang berbau dan bersifat korosif. Hasilnya adalah produk LPG yang lebih aman, tidak berbau, dan sesuai standar pemakaian masyarakat.

Selain itu, terdapat unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang menjadi prioritas utama proyek karena mampu mengubah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas 90 ribu barel per hari. Penyelesaian unit RFCC ini akan menambah produksi gasoline, Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan bahan baku plastik (propylene).

Unit pendukung lainnya juga siap, mulai dari pembangkit listrik (Gas Turbine Generator), penghasil uap (Boiler), sistem pendingin (Cooling Water System), jalur pipa minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe, hingga flare system atau cerobong api yang berfungsi membakar gas buang demi keamanan proses kilang.

Dengan penyelesaian unit-unit tersebut, PT KPB optimistis Kilang Balikpapan mampu menghasilkan BBM dan bahan baku petrokimia berkualitas tinggi sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

Miliki Sabu, Dua Pemuda Kuaro Dicengkeram Tim Elang

“Keselamatan dan keandalan operasi adalah prioritas utama kami. ODM menjadi bukti bahwa manajemen berada pada garis depan bersama pekerja. Kami semua punya tujuan yang sama, memastikan proyek strategis ini selesai sesuai jadwal dengan selamat,” tutup Bambang. (*/bro2)