BERANDAPOST.COM, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) meraih dua penghargaan nasional pada ajang Corporate Social Responsibility dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR & PDB) Awards 2025. Ajang ini merupakan inisiasi Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).
Kedua anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) tersebut berhasil membuktikan komitmennya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang inovatif. Termasuk juga kontribusi dalam pembangunan desa dan percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
PHSS meraih Gold Award melalui Program Balanipa: We Cycle. Sedangkan PHM menerima Silver Award untuk Program Konservasi Endemik Pesut Mahakam atau Komik Pesut Mahakam.
Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto mengapresiasi peran nyata perusahaan terhadap pembangunan desa.
“Ayo kita bergandengan tangan bersama-sama untuk membangun desa Indonesia. Tagline kami hari ini Bangun Desa Bangun Indonesia, desa terdepan untuk Indonesia. Artinya, kalau kita membangun desa sejatinya kita membangun Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Communication, Relations & CID PHI, Dony Indrawan, menegaskan penghargaan ini mencerminkan komitmen PHI dalam mengintegrasikan nilai keberlanjutan ke dalam setiap program CSR.
“Kami percaya bahwa inisiatif sosial yang inovatif, inklusif, dan berdampak adalah fondasi penting untuk mendukung pembangunan desa. Sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
PROGRAM PHSS DAN PHM
Program Balanipa: We Cycle dari PHSS dikembangkan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Balanipa di Muara Badak, Kutai Kartanegara. Melalui inovasi Balanipa Rope Technology (Barotech), masyarakat memanfaatkan kembali tali kapal bekas menjadi produk bernilai tambah dan berkualitas.
Selanjutnya, program Komik Pesut Mahakam dari PHM fokus pada pelestarian mamalia endemik Sungai Mahakam yang terancam punah. Program ini dijalankan melalui edukasi, pelatihan, dan pengembangan desa wisata berbasis konservasi bersama masyarakat lokal dan pemerintah daerah. Desa Pela, lokasi program, bahkan kini mendapat pengakuan nasional dan internasional sebagai desa wisata berbasis lingkungan.
Menurut Dony, program tersebut sejalan dengan kebijakan keberlanjutan PT Pertamina (Persero) dan PHE, yakni mendukung operasi hulu migas rendah karbon serta target net zero emission Indonesia 2060.
“PHI percaya bahwa keberlanjutan produksi migas dapat berhasil dengan menerapkan prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam seluruh kegiatan operasi dan bisnis perusahaan,” imbuhnya.
Penghargaan ini semakin menegaskan kontribusi PHI dan anak perusahaannya dalam mendukung pembangunan nasional, tidak hanya dari sisi produksi migas berkelanjutan tetapi juga melalui pemberdayaan masyarakat desa.
“Desa memiliki peranan strategis sebagaimana tercantum dalam Asta Cita ke-6 pemerintahan Indonesia, yakni membangun dari desa untuk memperkuat pemerataan ekonomi dan menekan angka kemiskinan,” pungkas Dony. (*/bro3)


