BERANDAPOST.COM, BADUNG – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor menegaskan pentingnya kolaborasi lintas wilayah untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.
Hal itu Mudyat sampaikan saat menghadiri Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2025 gelaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Pullman Legian Hotel, Kuta, Badung, Jumat (24/10/2025) lalu.
TPID yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Paser, dan Kabupaten PPU.
Hadir juga sejumlah pejabat daerah seperti Sekda PPU Tohar, Sekda Paser Katsul Wijaya, Staf Ahli Bidang Perekonomian Balikpapan Neny Dwi Winahyu, serta Kepala BI Balikpapan Robi Ariadi.
Mudyat Noor menyebut forum ini menjadi wadah berbagi pengetahuan, pengalaman, dan membangun sinergi dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi.
“Inflasi bukan hanya soal angka, tetapi menyangkut kesejahteraan masyarakat. Karena itu pengendaliannya harus lintas daerah dan lintas sektor,” ujar Mudyat.
Ia menjelaskan, tiga daerah selatan Kalimantan Timur memiliki potensi ekonomi yang saling melengkapi.
“Paser kuat dalam sektor pertambangan dan perkebunan, Balikpapan pusat industri dan perdagangan, sedangkan PPU menjadi penyangga pertanian Ibu Kota Nusantara,” jelasnya.
Menurutnya, kolaborasi yang baik antarwilayah akan memperkuat stabilitas ekonomi. “Setiap daerah harus saling menopang, bukan bersaing,” tambahnya.
Mudyat menekankan, kegiatan ini jangan berhenti pada seremoni, tetapi melahirkan langkah nyata memperkuat kerja sama antar-TPID.
“Mari jadikan momentum ini tonggak penting memperkuat sinergi TPID selatan Kaltim. Pengendalian inflasi harus jadi gerakan bersama,” tegasnya.
OPTIMALKAN JARINGAN KAD
Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Robi Ariadi, memaparkan arah kebijakan pengendalian inflasi daerah melalui penguatan Kerja Sama Antar Daerah (KAD).
“Peran BUMD dan Perumda harus meningkat, bukan hanya sebagai pengendali pasokan, tetapi juga pelaku strategis menjaga stabilitas harga,” jelas Robi.
Ia menambahkan, BI mendorong pelaksanaan Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah secara rutin dan luas.
“Selain itu, harus memperkuat kemitraan antara produsen, pelaku usaha, dan lembaga distribusi agar rantai pasok lebih efisien,” ujarnya.
Dalam forum itu, tiga daerah menyepakati langkah bersama memperkuat kerja sama regional. Kesepakatan itu meliputi optimalisasi peran Perumda dan BUMDes dalam penyediaan pangan, perluasan jaringan KAD ke pasar modern, serta pembentukan forum koordinasi rutin TPID Balikpapan, Paser, dan PPU. (bro3)
