DISKOMINFO PPU
Beranda / ADVERTORIAL / DISKOMINFO PPU / Produksi Rumput Laut PPU Capai 7.000 Ton per Tahun

Produksi Rumput Laut PPU Capai 7.000 Ton per Tahun

Kabid Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Musakkar. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus menunjukkan capaian positif pada sektor budi daya rumput laut. Dinas Perikanan mencatat produksi mencapai sekitar 7.000 ton per tahun, menjadikannya komoditas budi daya unggulan daerah tersebut.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya dan Lingkungan PPU, Musakkar, mengatakan bahwa produksi rumput laut masih berada pada tahap hulu.

“Produksi kita masih hulu, artinya baru berupa rumput laut kering. Belum sampai tahap olahan,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa hasil panen rumput laut dari PPU langsung terserap pasar. Kondisi ini membuat para pembudi daya belum banyak mengembangkan pengolahan lanjutan untuk meningkatkan nilai tambah produk.

“Hasil keringannya sudah cukup baik, alhamdulillah. Namun, untuk pemberdayaan dan olahan tambahan belum sempat karena setiap habis panen, produknya langsung terjual,” jelasnya.

Diskan PPU Gencarkan Gemarikan, Olahan Ikan untuk Tekan Stunting

BAHAN BAKU KOSMETIK

Musakkar menuturkan bahwa minat petambak terhadap budi daya rumput laut terus meningkat. Budi daya sistem polikultur—mengombinasikan rumput laut dengan komoditas seperti ikan bandeng—dinilai dapat meningkatkan pendapatan petambak. Rumput laut dapat menjadi pakan alami bagi bandeng sekaligus membantu menjaga kualitas air.

Saat ini sebagian besar hasil rumput laut PPU adalah untuk perusahaan di Pulau Jawa. Manfaat produk tersebut adalah sebagai bahan baku industri kosmetik.

“Kalau untuk agar-agar, itu berasal dari rumput laut yang tumbuhnya memang laut. Sementara produksi rumput laut kami dalam sistem tambak, sehingga lebih cocok sebagai bahan baku kosmetik,” tambahnya.

Produksi yang mencapai 7.000 ton per tahun ini sebagian besar berasal dari Babulu Laut, dengan kontribusi lebih kecil dari wilayah Labangka yang kapasitasnya masih terbatas.

Musakkar menegaskan bahwa meski produksi telah tinggi, peluang pengolahan lanjutan dan pemberdayaan hasil rumput laut masih terbuka lebar untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

Wabup Lepas Rombongan Gowes KOSEINDO, Promosikan Daerah PPU

“Kami berharap semakin banyak petambak yang berminat membudidayakan rumput laut sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” imbuhnya. (adv/bro3)