NASIONAL
Beranda / TOPIK / NASIONAL / Bapanas Fasilitasi Balikpapan Beras Premium untuk Tekan Harga

Bapanas Fasilitasi Balikpapan Beras Premium untuk Tekan Harga

Bapanas memfasilitasi distribusi 100 ton beras premium ke Balikpapan untuk menekan harga setelah temuan beras melebihi Harga Ecertan Tertinggi atau HET. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali membantu stabilisasi harga beras premium untuk Kota Balikpapan usai temuan harga yang melampaui HET pada November 2025.

Tim satgas pangan Mabes Polri, Polda, dan Polresta Balikpapan sebelumnya menemukan harga beras premium jauh melebihi ketentuan nasional. Temuan itu mendorong Bapanas memfasilitasi distribusi beras premium ke daerah.

Beras premium berasal dari Surabaya dan diterima DKP3 serta Satgas Pangan Polda Kaltim dan Polresta Balikpapan. Fasilitasi ini untuk menekan harga pada tingkat konsumen.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Balikpapan, Wahidin Alaudin, menyebut Balikpapan mendapat empat kontainer.

“Total ada empat kontainer, satu mobil kontainer itu ada 25 ton, jadi keseluruhan 100 ton,” paparnya, Senin (8/12/2025).

Polda Kaltim Awasi Distribusi 50 Ton Beras Bantuan Bapanas

Alokasi penyaluran kepada UD Miyamik dan CV Gunung Pangan Lestari. Masing-masing menerima 50 ton beras premium dengan nilai fasilitasi sekitar Rp31 juta per kontainer.

Wahidin menegaskan harga beras premium tetap mengikuti HET nasional sebesar Rp15.000 per kilogram. Ia juga memastikan tidak ada penyesuaian harga untuk Balikpapan.

Sebagai bagian pengendalian, pemerintah meminta para supplier menandatangani Pakta Integritas. Dokumen itu bahkan untuk memastikan mereka menjual beras sesuai ketentuan nasional.

“Dengan adanya Pakta Integritas, para supplier berkomitmen menjaga harga sesuai aturan. Ini juga memudahkan pengawasan,” ujar Wahidin.

Sementara itu, pemilik CV Gunung Pangan Lestari, Tan Yudi Hartanto, menyambut baik fasilitas dari Bapanas. Ia menyebut subsidi distribusi sangat membantu pelaku usaha.

Kamar Dagang Hainan Jajaki Peluang Investasi di IKN

“kami cukup berterima kasih adanya subsidi tersebut. Secara otomatis itu bisa menekan harga,” ujarnya.

Yudi menjelaskan nilai subsidi mencapai Rp600 per kilogram. Ia juga menyebut bahwa tidak ada perbedaan margin harga.

“Bedanya hanya ongkos kirim yang kami anggap tertutup dengan adanya subsidi,” katanya.

Ia juga menilai program ini membantu menyeimbangkan biaya operasional tanpa mengurangi margin penjualan.

Sedangkan, perwakilan supplier, Mega, menegaskan komitmen untuk patuh pada aturan harga. “Kami akan mengikuti harga itu, agar konsumen juga nyaman,” tutupnya. (bro2)

Bandara IKN Beroperasi Komersial, Atur Navigasi Satu Arah