BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan memperkuat komitmen lingkungan melalui Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025. Kegiatan berlangsung dalam kawasan konservasi Sungai Wain, Balikpapan.
General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, menegaskan peran Sungai Wain sebagai benteng ekologis kota dan pendukung operasi RU V.
“Kawasan Sungai Wain adalah aset ekologis penting bagi Balikpapan dan operasi RU V. HMPI 2025 menjadi cara kami menjaga keseimbangan alam. Menanam pohon berarti juga menjaga masa depan generasi berikutnya,” kata Anto dalam rilisnya, Senin (8/12/2025).
Kegiatan diikuti jajaran Manajemen PT KPI Unit Balikpapan, Section Head, dan pekerja. Hadir pula DLH Kota Balikpapan, UPTD KPHL Balikpapan. Hadir juga perwakilan dari Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Kalimantan, pihak kecamatan, kelurahan, Babinsa, dan masyarakat.
Sedangkan Manager HSSE PT KPI Unit Balikpapan, Binsar Butar Butar, menjelaskan HMPI merupalan aksi nyata, bukan acara simbolis.
“Program ini adalah bagian dari strategi keberlanjutan RU V. Kami menanam 150 bibit dengan pemetaan lokasi yang tepat. Kami juga memastikan aspek keselamatan, tata kelola lingkungan, dan edukasi berjalan terpadu,” ujar Binsar.
TINGKATKAN KESADARAN PELESTARIAN HUTAN
Tema “Santara: Harmoni Alam di Sungai Wain” terpilih untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pelestarian hutan lindung yang menjadi habitat flora dan fauna endemik Kalimantan.
Pada momen tersebut, KPI Unit Balikpapan menanam sebanyak 150 bibit pohon, terdiri atas Mahoni 70 bibit, Meranti 10 bibit, Kayu Putih 30 bibit, dan Ulin 40 bibit. Jenis pohon tersebut sesuai karakter ekologis Sungai Wain.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Perlindungan SDA DLH Balikpapan, Arrizal Rahman, mengapresiasi langkah KPI.
“Sungai Wain adalah benteng terakhir hutan hujan dataran rendah Kota Balikpapan. Upaya PT KPI RU V menunjukkan kolaborasi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pelibatan banyak pihak memberi dampak jangka panjang,” kata Arrizal.
Selain itu, peserta mengikuti fun walk pada area konservasi untuk mengenal flora hutan tropis. Kegiatan ini meningkatkan pemahaman mengenai tutupan lahan, fungsi kawasan sebagai penyimpan air, dan juga peran hutan dalam mitigasi iklim. (bro2)



