BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – PT Angkasa Pura Indonesia kantor cabang Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan kembali menggelar dua rapat koordinasi penting. Rakor tersebut adalah Airport Security Committee (ASC) ke VI dan Facilitation Committee (FAL) ke II.
Rakor ASC berdasarkan berlangsung empat kali dalam setahun sesuai KM 39 tahun 2024 tentang Keamanan Penerbangan Nasional. Sedangkan untuk FAL dua kali setahun sesuai PM 10 tahun 2024.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Iwan Novi Hantoro memimpin jalanannya rakor. Hadir juga Agus Sina yang mewakili CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia.
Selanjutnya ada Kapten Nur Hidayat mewakili Komandan Lanud Dhomber, dan Muhammad Arif mewakili Kepala Otoritas Bandara Wilayah VII.
Kegiatan yang berlangsung dalam Gedung Serba Guna kantor Bandara SAMS Sepinggan ini juga melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Komandan Rayon Militer 0905-03, Kapolsek KP3 Bandara, hingga perwakilan Badan Intelejen Negara. Kemudian Polresta Balikpapan, Basarnas, Dinas Perhubungan, CIQ (Custom, Immigration, Quarantine), serta BMKG. Selanjutnya ada dari Balai Karantina Kesehatan, dan stakeholder lainnya.
Iwan Novi Hantoro mengatakan bahwa peningkatan volume penerbangan memerlukan langkah antisipatif dari semua pihak. Termasuk saat menghadapi kepadatan terminal, dan kebutuhan navigasi selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Koordinasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan angkutan udara berjalan aman, selamat, lancar, dan nyaman,” kata Iwan.
BANDARA SAMS FOKUS PELAYANAN
Dalam rapat tersebut, Iwan menekankan beberapa hal strategis seperti ketersediaan personel pada periode puncak, dan kesiapan fasilitas terminal. Kemudian mengenai keandalan peralatan navigasi, pengaturan slot time, dan pengelolaan antrean penumpang dan bagasi.
Bandara SAMS Sepinggan mempersiapkan Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru 2025/2026 yang akan beroperasi selama 21 hari. Posko tersebut berjalan aktif mulai 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Iwan berharap rapat koordinasi ini menjadi wadah bagi semua pihak untuk mengevaluasi prosedur dan fasilitas FAL yang ada, serta membahas langkah-langkah perbaikan berkelanjutan.
“Kami berharap hasil diskusi dapat diterapkan secara konsisten oleh seluruh pihak terkait,” tutup Iwan. (bro2)
