BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi, menilai digitalisasi ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan tren positif. Bukti nyata terlihat dari meningkatnya penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Penggunaannya QRIS untuk PPU sudah banyak sekarang,” ujar Robi saat mendampingi Bupati PPU, Mudyat Noor, pada peluncuran sistem digitalisasi retribusi Pelabuhan Buluminung, Kecamatan Penajam, Senin (4/8/2025).
Robi menjelaskan pertumbuhan ekosistem pembayaran digital tercermin dari kenaikan pengguna QRIS Kalimantan Timur (Kaltim) yang mencapai 816.111 hingga Juni 2025. Angka ini naik 7,3 persen year-on-year (yoy) dibandingkan 760.563 pengguna pada Juni 2024.
Selain jumlah pengguna, volume transaksi QRIS untuk PPU juga melonjak drastis. Robi mencatat total transaksi mencapai 589.390 atau naik 247,08 persen yoy pada Juni 2025.
“Transaksinya meningkat lebih dari 200 persen. Saya pikir PPU makin digital,” ungkapnya.
Robi menyebut lonjakan ini mencerminkan literasi digital masyarakat PPU yang semakin baik. QRIS kini menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil dan sektor informal.
“Sekarang semua kalangan sudah menggunakan QRIS, dari level bawah seperti retail dan sopir. Jadi, penerapan digitalisasi ekonomi Penajam, oke sih,” ujarnya.
Robi bahkan mengapresiasi langkah Pemkab PPU dalam mengintegrasikan pembayaran digital melalui digitalisasi retribusi Pelabuhan Buluminung. Ia juga menyebut langkah ini memperkuat adaptasi masyarakat terhadap transaksi non-tunai.
“Ini bagus, ya. Semua masyarakat jadi familiar menggunakan QRIS,” kata Robi.
Menurutnya, tren ini menandakan digitalisasi ekonomi PPU bergerak ke arah yang tepat menuju masyarakat inklusif dan efisien. Perkembangan tersebut juga karena pengaruh posisi strategis PPU yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Karena kawasan PPU juga ada Ibu Kota Nusantara, saya pikir PPU oke,” pungkas Robi. (bro3)