BERANDAPOST.COM, SAMARINDA – Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur penuh raut bahagia para marbut. Penjaga rumah ibadah yang setia mengabdikan diri dalam kesunyian.
Mereka yang biasa menyapu lantai masjid, menyalakan lampu sebelum subuh, dan memastikan tikar selalu bersih, kini mendapat penghargaan istimewa.
Selasa (26/8/2025) pagi tadi, pengabdian mereka terbalaskan dengan kesempatan langka. Perjalanan suci ke Tanah Haram.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melepas ratusan marbut melalui Program Gratispol Umrah dan Perjalanan Religi. Sebuah apresiasi untuk mereka yang menjaga kesucian rumah ibadah.
Dari barisan jemaah tampak Ahmad Nur, seorang marbut berusia 88 tahun yang menjaga Masjid As-Salam, Tenggarong, selama 15 tahun. Langkahnya tertatih, bicaranya pelan, tapi senyum haru terpancar jelas pada raut wajahnya.
“Alhamdulillah, senang sekali,” ucap Ahmad.
Bagi Ahmad, panggilan Allah ini adalah karunia tak terduga. Puluhan tahun hidup sederhana, kini ia mendapat kesempatan menunaikan ibadah umrah.
Tak jauh darinya, ada Alif Maulana, marbut muda berusia 25 tahun dari Desa Kembang Janggut, Kutai Kartanegara. Lima tahun ia mengabdi pada sebuah surau kecil jauh dari hiruk pikuk kota, dan kini ia juga bersiap menjejak Kota Suci.
“Saya tidak pernah bermimpi bisa umrah gratis kalau bukan karena program dari Gubernur Pak Rudy Mas’ud dan wakilnya. Kami merasa mendapat penghargaan dan apresiasi,” ungkap Alif.
Alif berangkat bersama dua rekannya setelah pengurus masjid mendaftarkan dengan syarat melampirkan Surat Keputusan (SK). Selain juga menerima rekomendasi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) tingkat kabupaten.
Program ini bukan hanya untuk umat Islam. Pada 2025, sebanyak 880 penjaga rumah ibadah mendapat kesempatan emas ini.
Bahkan dari jumlah tersebut, 603 marbut berangkat umrah. Sementara 193 penjaga rumah ibadah non-Muslim mengikuti perjalanan religi ke tempat suci masing-masing. (*/bro2)