BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) mendampingi SDN 013 Penajam, Desa Girimukti, untuk meraih predikat Sekolah Ramah Anak (SRA), Jumat (19/9/2025).
Kepala DP3AP2KB PPU, Chairur Rozikin, menjelaskan pendampingan ini menindaklanjuti surat resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Mei lalu.
“Makanya kami bersama bidang terkait turun langsung ke SDN 013 untuk menyampaikan permintaan Kementerian PPPA. Sekaligus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Kami juga sudah bersurat resmi untuk menyiapkan sekolah ini sebagai salah satu objek audit,” kata Chairur.
Ia menyebut evaluasi terhadap sekolah tersebut berdasarkan format penilaian Kementerian PPPA. Audit berjalan secara daring melalui aplikasi Zoom langsung oleh pihak kementerian.
“Alhamdulillah, dari hasil pengamatan awal, SDN 013 Penajam sudah sangat memenuhi persyaratan. Harapan kami sekolah ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengembangkan konsep ramah anak,” tambahnya.
Chairur menegaskan SDN 013 Penajam akan menjadi sekolah percontohan. Ia berharap sekolah-sekolah lain dapat meniru implementasi program SRA sekolah tersebut.
Sementara itu, Kepala SDN 013 Penajam, Rusmala Wati, menyatakan seluruh komponen sekolah berkomitmen mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi anak.
“Yang pertama tentu ada komitmen bersama, baik dari guru, tenaga kependidikan, komite, orangtua, hingga anak-anak. Tentunya untuk menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Lalu memastikan program SRA berjalan konsisten serta memberikan dukungan dan motivasi kepada semua pihak yang terlibat,” jelas Rusmala.
PROGRAM SRA BUDAYA SEKOLAH
Rusmala mengakui pelaksanaan program ini menghadapi beragam tantangan. Terutama menjaga semangat dan konsistensi tenaga pendidik serta membiasakan perilaku positif kepada siswa baru.
“Setiap semester kami selalu memberikan edukasi kepada seluruh warga sekolah, baik siswa lama maupun baru, termasuk guru, agar terbiasa dengan budaya positif dalam sekolah. Misalnya pembiasaan kegiatan pendidikan karakter sejak pukul 07.00, seperti salat duha, mengaji, salat zuhur bagi siswa Muslim, dan ibadah ke tempat ibadah yang kami sediakan bagi siswa Kristen,” ujarnya.
Ia menegaskan pihak sekolah berharap program SRA tidak sekadar menjadi penghargaan, tetapi benar-benar melekat sebagai budaya sekolah.
“Alhamdulillah, hasil audit SDN 013 Penajam mendapat nilai bagus, hanya perlu melengkapi dua poin. Insyaallah, SDN 013 Penajam bisa mewakili Kabupaten PPU ke tingkat nasional dalam program SRA,” pungkasnya. (*/bro2)