Oleh: Indah Sarmila Putri (Mahasiswa Universitas Terbuka Samarinda)
“Menjadi pelajar bukan hanya tentang menimba ilmu, tetapi juga menumbuhkan keberanian untuk membawa perubahan bagi masyarakat.”
SETIAP 17 November, dunia memperingati Hari Pelajar Internasional atau International Students’ Day. Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk mengingat kembali perjuangan panjang kaum pelajar sebagai garda depan perubahan sosial, politik, dan kemanusiaan.
Akar Sejarah yang Tragis dan Heroik
Melansir berbagai sumber, Hari Pelajar Internasional bermula dari peristiwa kelam di Praha pada 1939. Saat itu, ribuan mahasiswa turun ke jalan memprotes pendudukan Nazi di Cekoslowakia.
Aksi tersebut mendapatkan balasan berupa tindakan represif, penutupan kampus-kampus secara paksa. Bahkan menangkap ratusan mahasiswa, dan sembilan mahasiswa harus menjalani eksekusi tanpa pengadilan.
Peristiwa ini kemudian menjadi simbol betapa pentingnya kebebasan akademik, ruang berpikir kritis, dan keberanian pelajar untuk bersuara terhadap ketidakadilan.
Pada tahun 1941, Dewan Mahasiswa Internasional menetapkan 17 November sebagai Hari Pelajar Internasional untuk mengenang tragedi itu.
Mengapa Hari Ini Masih Relevan?
Meskipun tragedi Praha telah berlalu delapan dekade, nilai-nilai perjuangannya tetap relevan. Pelajar berbagai negara masih menghadapi beragam tantangan, mulai dari akses pendidikan yang tidak merata, tekanan sosial, hingga masalah kebebasan berekspresi dalam lingkungan akademik.
Hari Pelajar Internasional menjadi pengingat bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menghadapi dinamika global, termasuk isu demokrasi, teknologi, lingkungan hidup, dan keadilan sosial.
Peran Pelajar dalam Perubahan Zaman
Sedangkan untuk Indonesia, pelajar sejak dulu memiliki jejak panjang dalam sejarah perjuangan bangsa. Dari pergerakan nasional hingga era reformasi, suara pelajar dan mahasiswa sering menjadi katalis untuk perubahan sosial.
Kini, tantangannya ikut berubah. Pelajar menghadapi perkembangan dunia yang serba cepat, digital, dan kompetitif. Namun semangatnya tetap sama, yakni memperkuat literasi, meningkatkan kapasitas atau kompetensi, serta berpartisipasi dalam solusi bagi masyarakat.
Momen Refleksi dan Apresiasi
Peringatan 17 November juga menjadi ruang apresiasi atas dedikasi para pelajar seluruh dunia. Mereka bukan hanya penimba ilmu, tetapi juga penerus masa depan yang membawa harapan bagi kemajuan negara.
Hari ini mengajak kita untuk bersama-sama mendukung iklim pendidikan yang inklusif, aman, dan terbuka bagi semua.
Sumber:
– Wikipedia. (2024). International Students’ Day.
– OBESSU. (n.d.). History of the International Students’ Day.
– DetikEdu. (2024). Hari Pelajar Internasional 17 November: Ini Sejarah dan Cara Memperingatinya.




