BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), gencar melaksanakan sosialisasi program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Hal ini bentuk penegasan satu pesan utama, penanganan stunting menjadi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.
Sekretaris DP3AP2KB PPU, Nurbayah, menekankan bahwa pencegahan stunting bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, melainkan kerja kolektif yang membutuhkan kolaborasi luas.
“Penanganan stunting tidak cukup oleh pemerintah saja, tetapi juga butuh keterlibatan masyarakat untuk bersama-sama menuntaskan stunting,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Ia menyebut bahwa stunting telah menjadi isu nasional yang memerlukan perhatian, demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
“Stunting adalah masalah nasional demi mencapai Indonesia Emas tahun 2045 sehingga butuh campur tangan dari kita semua,” tegasnya.
Nurbayah juga mencontohkan bagaimana inisiatif sederhana dapat memberikan dampak nyata, salah satunya melalui gerakan internal DP3AP2KB.
“Kami telah memulai program GENTING dengan mengumpulkan satu butir telur setiap pegawai setiap hari Jumat. Telur itu kemudian kami salurkan untuk intervensi stunting maupun ibu hamil atau menyusui,” terangnya.
Menurutnya langkah tersebut dapat menginspirasi perangkat daerah maupun lembaga lainnya.
LIBATKAN PERUSAHAAN SWASTA
Ia menjelaskan, dukungan dari sektor swasta mulai berjalan. Tahun ini, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) telah melaksanakan program GENTING, dan DP3AP2KB berharap perusahaan lain dapat berpartisipasi serta melaporkan kegiatannya agar penanganan stunting dapat pemetaan yang lebih akurat dan selanjutnya melakukan evaluasi secara tepat.
Nurbayah mengatakan, sosialisasi program GENTING telah berjalan dengan memanfaatkan fasilitas Balai Penyuluhan KB Kecamatan Penajam, dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, Jumat (28/11/2025) lalu.
Program ini merupakan gerakan gotong royong pencegahan stunting yang berjalan secara individu atau kelompok.
“Kegiatan pendukungnya mencakup pemenuhan nutrisi seperti bahan pangan, makanan siap santap, dan vitamin, serta dukungan non-nutrisi berupa penyediaan air bersih, perbaikan rumah layak huni, jamban sehat, dan edukasi berkelanjutan,” imbuhnya. (bro3)



