BERANDAPOST.COM, JAKARTA – TULOLA merayakan perjalanan kreatif sepanjang 2025 melalui perayaan bertajuk Reflections of Light. Perayaan tersebut berlangsung pada 28-29 November 2025 di The Dharmawangsa Hotel Jakarta, dengan menghadirkan dua kolaborasi penting.
Kolaborasi pertama yaitu Heroes of Heritage bersama Desa Wisata Taro. Kolaborasi kedua yaitu peluncuran koleksi spesial Reza Dalam Dua Dasarasa bersama aktor Reza Rahadian.
Happy Salma selaku Founder dan Creative Conceptor TULOLA menyebut Reflections of Light sebagai perayaan kreativitas dan jejak budaya. Ia menilai karya para perajin Taro dan perjalanan kreatif Reza menunjukkan cahaya dari ketekunan dan dedikasi.
“Heroes of Heritage merupakan inisiatif yang kami mulai sejak 2023. Program ini menghormati para pahlawan budaya, khususnya perajin Bali yang menguasai teknik seni perhiasan tradisional berbasis motif komunal,” kata Happy Salma dalam rilis tertulis, Senin (1/12/2025).
Perayaan ini juga memperkenalkan koleksi kolaborasi terbaru bersama Reza Rahadian. Koleksi berjudul Reza Dalam Dua Dasarasa ini menjadi unisex line pertama TULOLA. Koleksi ini menandai dua dekade perjalanan Reza dalam industri hiburan. Sekaligus juga menggambarkan identitas serta transformasi pribadi Reza.
Sri Luce-Rusna selaku Founder dan Creative Designer TULOLA menjelaskan motif koleksi ini berasal dari Pustaka TULOLA. Arsip desain itu memadukan gaya vintage dengan simbolisme mendalam. Setiap potongan menjadi medium refleksi tentang cahaya, bayangan, dan keseimbangan dasarasa.
“Kami juga memuat ratusan simbol tradisi Bali. Simbol itu antara lain Patra Bali, Mandala, Sampian, Karang Daun, dan Lembu. Seluruh simbol memiliki makna budaya dan spiritual yang kuat,” ungkapnya.
DUKUNGAN BAKTI BCA
Perayaan yang mendapat dukungan Bakti BCA ini juga melibatkan dua maestro perajin perak dari Desa Taro. Mereka yaitu I Made Suama dan I Made Arsanata. Keduanya terkenal sebagai seniman perhiasan dan pembuat pratima bernilai tinggi.
I Made Arsanata bahkan menampilkan keris istimewa warisan era Majapahit. Keris itu dihias ulang dengan emas 23 karat dan batu rubi. Karya tersebut menggunakan sekitar 175 gram emas. Nilai material emasnya mencapai Rp385 juta. Kehadiran keris ini menunjukkan keahlian tinggi perajin Taro.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menilai kolaborasi ini memberi dampak luas bagi masyarakat.
“Kami ingin meningkatkan pendapatan perajin sekaligus menjaga kualitas produk berbasis kebudayaan. Kolaborasi dengan TULOLA menjadi program strategis untuk memperkuat peran perajin lokal dalam industri kreatif nasional,” ujarnya. (bro2)



