PPU
Beranda / DAERAH / PPU / Potensi Banjir Ancam Pertanian PPU, Waspada Gagal Panen

Potensi Banjir Ancam Pertanian PPU, Waspada Gagal Panen

Brigade Pangan (BP) Petani Nusantara Desa Sesulu menggarap lahan pertanian padi untuk MT-1 2025-2026. (BerandaPost.com/Istimewa)

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) meminta para petani meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang dapat mengancam keberhasilan musim tanam (MT) 1 tahun 2025-2026. Curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem berisiko menimbulkan genangan pada lahan pertanian.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura PPU, Gunawan, menegaskan bahwa wilayah yang kerap terdampak banjir harus bersiap lebih awal.

“Saya sampaikan kepada rekan-rekan khususnya petani yang biasa terkena banjir seperti Sumber Sari dan Gunung Makmur. Kami sudah menyurati masing-masing kelompok tani agar lebih waspada,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).

Ia menyebut ancaman banjir bukan sekadar gangguan sementara, tetapi dapat mengakibatkan kerugian besar seperti gagal panen. Gunawan mengingatkan kembali kejadian banjir pada tahun 2023.

“Kalau terendam seperti kejadian 2023, pasti gagal panen. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi,” katanya.

PPU Perkuat Pangan Lokal Lewat Petani dan Budi Daya Jagung

Pihaknya juga meminta petani melakukan gotong royong membersihkan saluran irigasi dan drainase agar aliran air tetap lancar. Langkah ini sangat penting untuk mencegah air menggenangi lahan dalam waktu lama.

PRODUKTIVITAS PADI MENURUN

Realisasi luas tanam padi PPU hingga Desember 2024 mencapai 5.600 ton, sementara target berikutnya sekitar 7.000 ton. Panen akan mulai berlangsung pada Februari 2025. Meski luas tanam stabil pada angka 13.600 hektare untuk dua musim tanam, produktivitas padi tahun ini sedikit menurun.

Data Kerangka Sampel Area (KSA) mencatat produktivitas PPU turun dari 3,52 ton per hektare pada 2024 menjadi 3,51 ton per hektare pada 2025. Gunawan berharap kondisi cuaca segera membaik agar musim tanam berjalan lancar dan tidak menimbulkan gagal panen.

“Ini kemungkinan karena faktor cuaca ekstrem. Padahal harga bagus, offtaker yakni Bulog sudah berjalan dengan baik, tapi produktivitas kita masih sedikit turun. Mudah-mudahan nanti bisa kita perbaiki,” ucapnya. (bro2)

Pemkab Catat Data Lokal Stunting PPU Kontras SSGI