BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) mendorong peran organisasi kemasyarakatan Islam menjaga keharmonisan dan memperkuat pembangunan daerah.
Bupati PPU Mudyat Noor menilai ormas Islam memiliki posisi strategis dalam merawat persatuan, menyebarkan nilai rahmatan lil‘alamin, dan menjaga stabilitas sosial.
“Saya mengajak seluruh organisasi keagamaan PPU untuk menjadi teladan dalam menyebarkan nilai Islam yang menyejukkan, mempersatukan, dan menjaga keharmonisan bangsa,” ucap Mudyat Noor di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Jumat (26/12/2025).
Ia hadir pada Pendidikan Dasar Kader Nahdlatul Ulama serta Musyawarah Daerah Hidayatullah Kabupaten PPU Tahun 2025.
Mudyat mengapresiasi kegiatan kaderisasi dan musyawarah organisasi. Ia juga menyebut kegiatan tersebut mendukung pembangunan daerah melalui pembinaan umat.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Pemerintah daerah berharap sinergi dengan PCNU dan Hidayatullah terus terjalin untuk menjaga stabilitas, keharmonisan, dan kemajuan pembangunan PPU,” katanya.
Mudyat mendorong peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Ia bahkan berharap kegiatan melahirkan kader NU yang siap mengabdi.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap lahir kader NU yang istiqamah, berwawasan luas, siap mengabdi, dan bermanfaat bagi umat,” tegasnya.
Mudyat juga menilai Musda Hidayatullah menjadi forum penting mengevaluasi program dan menentukan arah organisasi lima tahun ke depan. “Saya mengapresiasi pengurus Hidayatullah yang telah bekerja, berdakwah, dan membina umat dengan sungguh-sungguh,” ujar Mudyat.
Ia menilai tantangan zaman menuntut lembaga dakwah tetap hadir dan konsisten memberi pembinaan moral. “Lembaga dakwah yang istiqamah menjadi penopang keseimbangan kehidupan masyarakat,” ucapnya.
JUMLAH PESERTA MENINGKAT
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Munif, menyampaikan peningkatan signifikan peserta pendidikan dasar kader NU tahun ini.
“Tahun ini peserta berjumlah 57 orang, terdiri dari 21 laki-laki dan 36 perempuan. Kegiatan berlangsung tiga hari, mulai 26 sampai 28 Desember 2025,” kata Munif.
Ia juga menjelaskan kebutuhan anggaran sekitar Rp75 juta. Dana bersumber dari kontribusi peserta, dukungan pengurus NU, dan juga bantuan pemerintah daerah.
“Kami berharap dukungan dari berbagai pihak terus mengalir agar kegiatan keagamaan dapat berjalan maksimal,” ujarnya.
Pemkab PPU berharap kolaborasi dengan organisasi keagamaan terus menguat. Program dakwah, pendidikan, dan pelayanan sosial diharapkan berdampak langsung bagi masyarakat PPU. (bro3)



