BERANDAPOST.CIOM, PENAJAM – Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Persandian Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Syafruddin Lamato, menyampaikan bahwa pihaknya belum memasang jaringan WiFi gratis pada kawasan wisata PPU hingga saat ini.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut terjadi karena belum ada permintaan resmi maupun kesiapan lokasi dari pihak-pihak terkait destinasi wisata.
“Sampai sekarang belum, karena memang belum ada tempat yang siap. Saya ingin menempatkan WiFi itu, harus jelas dulu tempatnya. Saya kasihan kalau pasang tapi tidak termanfaatkan,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Syafruddin membuka peluang kerja sama dengan kelompok masyarakat seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau komunitas lokal lainnya yang ingin mengajukan permohonan secara resmi. Jika ada permintaan, pihaknya akan melakukan survei dan kajian terlebih dahulu.
“Kalau ada Pokdar atau kelompok sadar wisata yang datang dan bilang, ‘Pak, kami minta pasang WiFi untuk kawasan ini’, kami akan sambut baik. Tapi ya itu, harus kami survei dulu,” tegasnya.
Ia juga menyoroti tantangan teknis dalam penarikan jaringan fiber optic (FO), terutama jika lokasi wisata jauh dari pusat jaringan utama.
“Kalau mengandalkan FO, tentu lebih murah. Tapi kalau terpaksa harus pakai alternatif seperti Orbit atau Starlink, itu biayanya jauh lebih mahal,” tambahnya.
TANTANGAN PENYEDIAAN INTERNET
Syafruddin mencontohkan pengalaman saat gelaran acara Pantai Tanjung Jumlai. Karena jaringan FO hanya tersedia sampai kantor kelurahan, pihaknya harus menggunakan jaringan nirkabel alternatif. Beruntung, saat itu Kodam VI/Mulawarman memberikan dukungan dengan membawa perangkat Starlink.
“Waktu itu aman karena Kodam yang support. Kapasitasnya besar dan jaringan stabil. Tapi ya, harganya juga lumayan,” ungkapnya sambil tertawa.
Ia juga mengingat pengalaman serupa dalam kegiatan lain. Pihaknya telah menyiapkan jaringan sendiri, tetapi akhirnya Polda Kaltim yang menyediakan jaringan internet.
“Kami cuma bantu siaran televisi, karena Polda Kaltim sudah menangani internet. Ya alhamdulillah, jadi ringan juga,” ujarnya.
Ke depan, Syafruddin memastikan bahwa pihaknya terus mengevaluasi titik-titik pemasangan jaringan internet yang sudah ada, khususnya dari 18 titik WiFi. Evaluasi ini meliputi aspek operasional, efektivitas penggunaan, dan kebutuhan teknis lainnya.
Ia berharap kesiapan lokasi dan kolaborasi antar pihak dapat mempercepat pemasangan WiFi untuk kawasan wisata, baik guna mendukung promosi digital maupun kenyamanan wisatawan.
“Kami siap pasang, asal tempatnya jelas dan ada usulan resmi. Jangan sampai sudah pasang, tapi enggak ada yang pakai atau malah rusak karena tidak dirawat,” pungkasnya. (adv/bro3)