Menteri Hanif Minta Pengusaha Sawit Tangani Karhutla Kaltim
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq tegaskan penguatan kesiapsiagaan penanganan karhutla di Kaltim. (Istimewa)

Menteri Hanif Minta Pengusaha Sawit Tangani Karhutla Kaltim

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus dimatangkan. Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menggelar konsolidasi personel dan peralatan di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Jumat (4/7/2025), sebagai bentuk keseriusan menghadapi potensi bencana karhutla di musim kemarau.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa Kaltim menunjukkan tren positif dengan penurunan signifikan titik api daripada tahun lalu.

“Alhamdulillah, titik api atau hotspot Kalimantan Timur sebanyak 15 titik. Jadi jauh menurun dari bulan yang sama tahun kemarin,” ujarnya.

Ia menyebutkan, penurunan ini merupakan hasil dari kombinasi faktor iklim dan upaya kolektif pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan.

“Berarti memang ada dua hal—mungkin karena iklim, atau yang kedua karena upaya gubernur bersama wali kota dan bupati serta seluruh stakeholder bersama-sama mengurangi karhutla,” kata Hanif.

Dalam pertemuan tersebut, Hanif menekankan kesiapan teknis kepada para pengusaha kelapa sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Ia meminta semua pihak menyiapkan sarana, prasarana, hingga skema pelibatan masyarakat melalui kelompok peduli api.

“Tadi secara teknis sudah kami terangkan kepada pengusaha kelapa sawit besar untuk menyiapkan semua—mulai dari sarana, prasarana, pendanaan, organisasi, dan skema kerja serta pelibatan masyarakat,” tegasnya.

Kementerian juga mendorong pengawasan berkelanjutan oleh pemerintah daerah, khususnya dengan wilayah dengan dominasi perkebunan sawit.

“Kami juga menyampaikan kepada seluruh gubernur yang wilayahnya memiliki perkebunan kelapa sawit untuk melakukan kontrol sesuai tata laksananya. Tentu masih perlu pengawalan bersama dan saling mengoreksi,” imbuhnya.

SAWIT DAN ISU PENCEMARAN LINGKUNGAN

Terkait dengan isu lingkungan yang kerap terkait dengan aktivitas perkebunan sawit, Hanif menyebutkan pihaknya akan mendalami lebih lanjut. Namun ia memastikan bahwa secara umum kondisi lingkungan Kaltim masih terpantau baik.

“Sedangkan terkait dengan kerusakan lingkungan karena aktivitas perkebunan sawit, nanti kami akan dalami. Namun secara umum, kondisi saat ini sudah baik-baik saja. Saya juga yakin gubernur melakukan langkah-langkah tegas dalam menjaga kualitas lingkungan Provinsi Kaltim,” tuturnya.

Ia berharap langkah kolaboratif ini dapat mencegah terjadinya bencana karhutla yang kerap muncul saat kemarau panjang.

“Mudah-mudahan dengan upaya bersama ini kita bisa mengurangi bencana karhutla yang terjadi setiap tahun,” pungkasnya. (bro2)