Pasca-Banjir, Pemulihan Kelistrikan Mahulu Dipercepat

BERANDAPOST.COM, UJOH BILANG – Banjir mulai surut di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). PLN pun bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan menata kembali kondisi kelistrikan di daerah Ujoh Bilang.

General Manager PLN UID Kaltimra, Agung Murdifi, Tim Gabungan PLN yang bergerak menggunakan speedboat langsung mendistribusikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan kepada masyarakat terdampak sembari menginventarisir aset kelistrikan yang ada di sana.

“Sesampainya di lokasi, tim gabungan kami langsung menyerahkan bantuan yang dikoordinir langsung oleh BPBD setempat sambil mendata aset-aset yang butuh perbaikan,” ujar Agung dalam rilis tertulis, Minggu (19/5/2024).

PLN juga langsung berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemprov Kaltim untuk memulihkan kondisi yang ada di Mahulu, baik kondisi kelistrikan maupun bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban.

“Kami mengapresiasi Pak Gubernur Kaltim (Akmal Malik) yang turun langsung untuk meninjau kondisi pembangkit kami yang ada di sana,” ujarnya.

“Tentu dengan dukungan dari pemerintah, akan memudahkan kami untuk mempercepat proses penormalan kelistrikan dengan skema khusus yang sudah disusun tim di lapangan,” sambungnya.

PLN, lanjut Agung, sedang mengupayakan penormalan sistem kelistrikan di Datah Bilang dalam beberapa hari ke depan. Tim sedang melakukan perbaikan mesin yang terdampak banjir kemudian mengirim mesin pengganti ke Ujoh Bilang dari Sangkulirang yang diperkirakan akan dioperasikan pada 2 Juni 2024.

“Kami juga akan coba memaksimalkan pembangkit eksisting yang masih bisa beroperasi termasuk mesin Pemda yang rencana akan kami operasikan pada akhir Mei 2024,” ungkap Agung.

Direncanakan pada Senin atau Selasa nanti dikirim tambahan personel untuk mempercepat pemulihan PLTD yang ada di Ujoh Bilang dan Datah Bilang.

“Harapannya akhir Mei ini sistem kelistrikan sudah mulai melayani masyarakat secara bertahap,” pungkas Agung. (*/bro2)

Banjir Mahulu Meluas, Basarnas Bersiap Evakuasi Korban

BERANDAPOST.COM, UJOH BILANG – Banjir di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) semakin meluas. Dari awalnya satu kecamatan, kini banjir telah merendam lima kecamatan akibat meluapnya Sungai Mahakam.

Kepala Basarnas Balikpapan, Dody Setiawan mengatakan, banjir terjadi sejak Senin (13/5/2024) dan pihaknya baru menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu pada hari ini, Kamis (16/5/2024).

“Kami segera berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kaltim untuk memberangkatkan Tim SAR Gabungan,” kata Dody ketika dikonfirmasi.

Tim SAR Gabungan segera bergerak ke lokasi bencana dengan kekuatan dari Basarnas Balikpapan yang turut dibantu Posal Samarinda dan BPBD Provinsi Kaltim. “Termasuk BPBD wilayah lain di kaltim akan berangkat hari ini,” ungkapnya.

Lama perjalanan menuju lokasi kurang lebih 12 sampai 15 jam. Namun diyakini perjalanan akan menemui kendala karena banyak akses yang tertutup banjir.

Banjir yang menerjang Kabupaten Mahakam Ulu semakin meluas. Tim SAR Gabungan segera diterjunkan untuk evakuasi korban. (Istimewa)

“Memang kejadian banjir ini cukup besar dan masif, arus di lokasi juga cukup deras,” sebutnya.

Banjir yang merendam Mahulu dikarenakan limpahan arus deras dari hulu Sungai Mahakam. Tepatnya di Sungai Long Apari di Mahulu dan Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

Berdasarkan laporan fakta yang diterima Beranda Post dari Polres Mahulu menyebutkan bahwa banjir merendam tiga kampung di Kecamatan Long Bagun, delapan kampung di Long Hubung, sepulu kampung di Long Pahangai, dan enam kampung di Long Apari. Hanya Kecamatan Laham yang bebas dari banjir.

Dari berbagai foto dan video yang beredar terlihat banjir sudah setinggi atap rumah warga di kabupaten paling bungsu di Kaltim. Bahkan ketinggian air sudah mencapai gapura Pemkab Mahulu.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan korban jiwa. Namun kerusakan materil meliputi rumah warga yang tergenang dan dihanyutkan banjir. Begitun dengan aktivitas di fasilitas publik seperti PLN, PDAM, sekolah, puskesmas, kantor kecamatan, hingga perbankan menjadi terhambat. (bro2)