Harga Pangan Tembus 170 Persen, Dua Komoditas Langka Menjelang Ramadan

BERANDAPOST.COM, BANDUNG – Harga beberapa bahan pokok penting (bapokting) mulai merangkak naik di pasaran menjelang Ramadan. Mulai dari beras, gula hingga cabai keriting.

Kondisi tersebut ditemukan saat Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) M. Mufti Mubarok dan Kepala Kantor Wilayah III Lina Rosmiati di Pasar Tradisional Cihapit dan Griya Pahlawan Bandung, Minggu (11/2/2024).

Ketua KPPU, M. Fanshurullah Asa mengatakan, sidak ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu.

“Serta menjaga stabilitas komoditas di Jawa Barat jelang Ramadan,” katanya.

Terdapat beberapa komoditas pangan yang terus mengalami kenaikan harga dan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Menurut data perkembangan harga pangan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan di wilayah Jawa Barat dalam kurun waktu antara Desember 2023 hingga Februari 2024.

“Untuk mengantisipasi permainan harga dan pasokan, KPPU dan BPKN berinisiatif melakukan sidak,” ungkapnya.

Dari sidak di Pasar Cihapit, komoditas beras premium secara rata-rata mengalami
kenaikan harga sebesar 21,58 persen menjadi Rp16.900 per Kg. Padahal HET beras premium sebesar Rp13.900 per Kg sebagaimana telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Sedangkan beras medium mengalami kenaikan sebesar 28,44 persen dari HET sebesar Rp10.900 menjadi Rp14.000 per Kg. Kemudian cabai merah keriting terpantau mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

HET cabai merah keriting adalah Rp55.000 per Kg, namun di pasaran ditemukan
harga yang sebesar Rp150.000 per Kg. “Naik sebesar 172,73 persen, jauh di atas yang ditentukan Pemerintah,” sebutnya.

Selain beras dan cabai, harga gula konsumsi juga mengalami kenaikan di atas HET. Berdasarkan Peraturan Bapanas Nomor 17 Tahun 2023, HET gula konsumsi untuk wilayah Jawa sebesar Rp16.000 per Kg.

Namun saat ini di Kota Bandung, rerata harganya jauh di atas HET yaitu sebesar Rp18.000 per Kg atau naik sebesar 11,11 persen,” ujarnya.

Komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan harga sebesar 8,84 persen dengan HET sebesar Rp36.750 per Kg. Tetapi di pasaran ditemukan Rp40.000 per Kg.

Selanjutnya harga telur ayam mengalami sedikit kenaikan dalam kurun waktu yang sama yakni dari harga Rp27.200 menjadi Rp28.500 per Kg atau naik sebesar 5,26 persen.

Kondisi yang sama juga terjadi pada cabai merah yang mengalami kenaikan rerata sebesar 33,06 persen dengan rentang harga Rp55.000 hingga Rp82.160 per Kg.

“Bahkan ditemukan kelangkaan pada dua komoditas yakni gula konsumsi dan beras,” ucapnya.

Untuk varian gula premium, ditemukan di pasar Cihapit pedagang hanya dijatah satu karton berisi 24 Kg per pekan, dan di Griya Pahlawan, konsumen hanya boleh membeli maksimal tiga bungkus untuk gula konsumsi 1 Kg.

“Sedangkan stok beras premium tidak banyak dijual, dan ada pembatasan dari pemasok,” bebernya.

KPPU menyoroti dua hal ini, dan menekankan jangan sampai ada penahanan pasokan sehingga menaikkan harga komoditas gula konsumsi dan beras di pasaran untuk menaikkan harga di kemudian hari.

Sidak juga guna menekankan kepada pelaku usaha untuk berhati-hati dalam menaikkan atau menentukan harga komoditas pangan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Jangan sampai melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

“Terlebih jika ada potensi kartel dibaliknya,” pungkas dia. (*/bro2)