Upaya Otorita IKN Lindungi Pekerja dari Covid-19

BERANDAPOST.COM, NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melaksanakan imunisasi untuk melindungi pekerna dari ancaman Covid-19. Imunisasi digelar di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Nusantara, Jumat (23/2/2024).

Imunisasi atau vaksinasi diinisiasi oleh Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN Direktorat Pelayanan Dasar. Kegiatan tersebut menggandeng Bank Rakyat Indonesia melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Upaya ini turut mendapat dukungan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kaltim dan Penajam Paser Utara (PPU), RSUD Pratama Sepaku, Bio Farma, dan berbagai rumah sakit serta klinik.

“Sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di kalangan pekerja dan karyawan di IKN,” ujar Deputi Bidang Sosbudpemas Otorita IKN, Alimuddin.

Otorita IKN tidak ingin pekerja terpapar Covid-19. Langkah pencegahan pun dilakukan agar tidak ada hambatan dalam pembangunan konstruksi di IKN.

“Nantinya klinik-klinik di sekitar IKN akan melakukan imunisasi serta vaksinasi serupa secara rutin, sehingga warga sekitar juga mendapat pelayanan kesehatan yang terbaik,” sebutnya.

Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito menambahkan bahwa produktivitas serta kelancaran para pekerja konstruksi menjadi prioritas kegiatan ini.

Sejumlah 1.500 dosis vaksin yang didapatkan pihaknya akan diberikan kepada para pekerja agar terhindar dari virus Covid-19 itu.

“Selain para pekerja, kami juga memberikan vaksin itu kepada karyawan yang bekerja di HPK. Karena mereka memiliki tingkat kerawanan penularan yang sama,” ujar Suwito.

Sementara itu, Marketing BRI Cabang Ahmad Yani, Marisa mengungkapkan bahwasanya BRI telah lam bermitra dengan Otorita IKN serta dekat dengan sejumlah perusahaan kesehatan.

“Kami memilih untuk menggelontorkan CSR pada kegiatan ini,” ungkap Marisa.

Seorang pekerja pembangunan konstruksi IKN juga peserta imunisasi, Ardi mengaku antusias mengikuti karena membawa manfaat bagi kesehatannya.

“Saya senang karena sebelumnya masih vaksin Covid-19 jenis booster pertama dan dapat info kalau vaksinasi itu berbayar, sehingga kesempatan untuk mendapatkan vaksin gratis tidak saya lewatkan,” pungkasnya. (*/bro2)

Balikpapan Kota Pertama di Dunia yang Melaksanakan Vaksinasi DBD

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan Kota Balikpapan menjadi pilot project.

Menariknya, juga sebagai kota yang pertama di dunia melakukan vaksinasi tersebut. SDIT Al Auliya 2 Balikpapan menjadi lokasi pertama pemberian vaksin DBD pada Selasa (6/2/2024) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualim menyebut berdasarkan laporan bahwa 75 persen anak yang divaksinasi. Kegiatan ini juga diliput oleh BBC London karena vaksinasi massal sebagai pilot project semacam ini baru pertama kali dilaksanakan di dunia.

“Kota Balikpapan yang pertama di dunia,” kata Jaya Mualim dikutip dari siaran berita Diskominfo Balikpapan.

Vaksinasi semacam ini juga pertama kali di Indonesia. Balikpapan jadi lokasi yang dipilih karena kesiapan dan merupakan lokasi kasus DBD tertinggi di Kaltim.

“Apalagi setiap tahun selalu meningkat dan kematian juga terjadi di Balikpapan. Maka kami prioritaskan di sini,” jelasnya.

Vaksin yang digunakan adalah Biofarma. Untuk diketahui, kasus DBD di Balikpapan sekitar lebih dari 30 persen dari seluruh kasus yang ada di Kaltim.

“Tahun lalu, sekitar 5.800, di sini kasusnya hampir 1.500 tahun 2023. Semoga dengan adanya vaksin, laporannya menurun. Meski baru dosis pertama. Jadi nanti ada 2 dosis, nanti di bulan Maret,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menambahkan, sasaran vaksinasi adalah 13.885 anak kelas I, III, IV dan VI.

“Jadi sasaran kami bukan hanya di Al Auliya, tetapi seluruh sekolah dasar yg ada di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah,” ungkap Andi Sri Juliarty atau akrab disapa Dio.

Dio menjelaskan, karena vaksin yang didapatkan dari Dinkes Provinsi Kaltim hanya 9.800 dosis, maka difokuskan pada sekolah di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah terlebih dahulu.

“Sebab kasus DBD di Balikpapan terbanyak di usia 5-14 tahun di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah,” pungkasnya. (*/bro2)