BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Khairudin, menyambut baik usulan penerapan e-Office di seluruh sekolah.
Hal ini terkait dengan rencana Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU, Andi Singkerru, yang akan mengenalkan aplikasi e-Office kepada tenaga pendidik di sekolah-sekolah.
“Kami mendukung. Dengan penerapan aplikasi ini, artinya tugas dan fungsi kami berjalan dengan baik,” ujar Khairudin, saat dihubungi BerandaPost.com, Rabu (18/9/2024).
Berdasarkan informasi yang dia terima, Kepala Disdikpora Andi Singkerru menilai penerapan reformasi digitalisasi melalui e-Office berdampak positif bagi daerah. Salah satunya adalah efisiensi anggaran, karena seluruh proses surat menyurat dan pembuatan dokumen tidak perlu menggunakan kertas.
“Artinya, proses surat menyurat dokumen bisa lebih cepat, arsipnya tersimpan lebih rapi,” katanya.
Ia menyebut, pada prinsipnya Diskominfo PPU siap bersinergi untuk memfasilitasi pelatihan dan pendampingan kepada para tenaga pendidik agar dapat segera menerapkan konsep digitalisasi tersebut.
“Kami dari Diskominfo siap memfasilitasi pelatihan,” ungkapnya.
Namun demikian, Khairudin menjelaskan bahwa proses penerapan e-Office juga memerlukan persiapan. Ia mencontohkan, pembuatan Tanda Tangan Elektronik (TTE) yang telah berjalan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melalui proses secara bertahap.
“Tapi kita tidak boleh memungkiri bahwa untuk TTE e-Office, dari kepala sekolah dan sebagainya harus mendapat data dahulu untuk kami lakukan pendataan usulan ke badan sertifikasi,” terangnya.
Disebutkan, TTE dapat diusulkan kepada lembaga yang diakui oleh Diskominfo. Proses aktivasi TTE dimulai dengan pendaftaran, verifikasi admin pengelola TTE daerah, pengajuan ke Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) melalui Aplikasi Manajemen Sertifikat Elektronik (AMS), pembuatan link aktivasi yang dikirim melalui email calon pengguna TTE, hingga akhirnya diterbitkan oleh Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE).
“Kalau untuk pelatihannya, kami akan menunggu keputusan Disdikpora. Artinya, ada data-data yang diusulkan untuk pengenalan e-Office terlebih dahulu,” ucapnya.
EFISIENSI WAKTU DAN ANGGARAN
Khairudin memberi semangat kepada jajaran Disdikpora yang mulai melakukan pengenalan e-Office kepada para tenaga pendidikan. Sehingga para kepala sekolah dan guru-guru bisa mengetahui proses administrasi, penggunaan, dan konteks pemanfaatan e-Office dalam pekerjaan sehari-hari.
Ia mencontohkan, informasi mengenai TTE sebenarnya tidak diterbitkan oleh Diskominfo. Namun, Diskominfo memberi rekomendasi agar TTE dapat diberikan kepada calon penggunanya.
“Sehingga kepala sekolah yang sudah kami terima datanya dari Disdikpora, kami coba usulkan ke BSrE untuk usulan TTE,” terangnya.
Menurut Khairudin, e-Office memang sangat dibutuhkan institusi pendidikan di PPU, karena akan memangkas waktu dan anggaran dalam proses administrasi.
“Artinya, sudah tidak mengenal tempat dan waktu lagi,” urainya. (adv/bro3)