BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Data kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengalami penurunan. Merupakan perwujudan komitmen Pemkab PPU.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten PPU, Tur Wahyu, menjelaskan bahwa mereka memulai upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem, kemudian melanjutkan dengan penurunan angka kemiskinan secara umum.
“Data kemiskinan secara umum di PPU sudah menurun, sebelumnya lebih dari 11 ribu jiwa, sekarang sudah turun menjadi sekitar 10 ribu jiwa,” ujar Tur Wahyu setelah Sosialisasi Program Desa Cantik dan Indikator Kemiskinan Daerah, di Aula Lantai I Kantor Bupati PPU, Selasa (24/9/2024).
Angka kemiskinan secara umum di PPU mencapai sekitar 6 persen dari total jumlah penduduk, yaitu 199.600 jiwa.
Dengan penurunan tersebut, Bapelitbang PPU berharap program penanggulangan kemiskinan akan tepat sasaran.
Proses pendataan harus dilaksanakan secara akurat, agar validasi dan verifikasi penyaluran bantuan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa tepat sasaran.
“Kami harapkan persentase kemiskinan secara umum ini terus menurun, karena memang tingkat pendapatan semakin meningkat,” katanya.
Selain itu, ia optimis program penanggulangan kemiskinan di PPU akan berjalan tepat sasaran.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam menanggulangi angka kemiskinan di PPU terkait erat dengan pembaruan pendataan sesuai fakta lapangan.
Sosialisasi Desa Cantik dan pengenalan Indikator Kemiskinan Daerah kepada perangkat kelurahan dan desa dapat memaksimalkan proses pendataan lebih akurat di masa depan.
TIDAK ADA LAGI KEMISKINAN EKSTREM
Dalam kesempatan itu, Tur Wahyu juga menyampaikan bahwa sudah tidak ada lagi warga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem di Kabupaten PPU.
“Alhamdulillah, tahun 2024 ini, kemiskinan ekstrem di PPU sudah tidak ada,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa data terakhir angka kemiskinan ekstrem hingga Februari 2024 masih mencapai 79 jiwa. Kini, memasuki semester kedua tahun 2024, jumlahnya sudah mencapai nol atau tidak ada lagi warga dengan kategori kemiskinan ekstrem. “Sekarang sudah nol, karena sudah disentuh oleh beberapa program,” ulasnya.
Ia menyampaikan bahwa Pemkab PPU gencar melaksanakan program bantuan penanggulangan kemiskinan ekstrem, baik melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), menerapkan Program Keluarga Harapan (PKH), dan penyaluran bantuan ketahanan pangan.
Program ini termasuk membantu warga melalui program gratis iuran BPJS Kesehatan serta memberikan berbagai bentuk pelatihan keterampilan.
“Itu semua ditujukan untuk penanggulangan kemiskinan di Kabupaten PPU,” pungkasnya. (adv/bro3)