BERANDAPOST.COM, NUNUKAN – Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad menggagalkan penyelundupan 57 calon pekerja imigran ilegal. Sebelumya, mereka hendak memasuki Tawau, Malaysia.
Kejadian ini berlangsung pada Kamis (20/2/2025) di pertigaan Kampung Bugis, Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan.
Keberhasilan tersebut berawal dari informasi mengenai kapal speedboat yang berangkat dari Nunukan menuju Sebatik, dengan membawa penumpang CPMI ilegal. Menindaklanjuti informasi ini, Dantim Bais TNI segera berkoordinasi dengan Pasiintel Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Lettu Arm Haikal Ibnu Adnin Ashar, untuk melakukan penyelidikan.
Lettu Arm Haikal segera memerintahkan Danpos Bambangan SSK I Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 11/GG Kostrad, Serma Juri, untuk menyiapkan personel guna melakukan pemeriksaan kendaraan yang melintas. Hal ini untuk menemukan pengangkutan calon imigran ilegal pada lokasi tersebut.
Tim Satgas Gabungan kemudian bergerak menuju titik koordinat dan menempatkan personel pada beberapa titik strategis untuk memantau pergerakan kendaraan yang mencurigakan. Dalam operasi ini, tim menemukan lima unit mobil yang mengangkut Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal. Petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap identitas penumpangnya.
PROSES PEMERIKSAAN DAN PENYERAHAN CPMI
Setelah pemeriksaan awal, petugas kemudian menggiring kelima kendaraan bersama para penumpangnya menuju Pos Bambangan untuk pengecekan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa 57 orang CPMI yang terjaring terdiri dari 42 orang dewasa dan 15 orang anak-anak.
Selanjutnya, petugas menyerahkan seluruh CPMI yang terlibat kepada Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kabupaten Nunukan untuk penanganan lebih lanjut. Penyerahan ini agar mereka mendapatkan perlindungan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, memberikan apresiasi terhadap kerja sama tim yang berhasil menggagalkan penyelundupan CPMI ilegal ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan dan patroli untuk mencegah aktivitas ilegal pada wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan perbatasan negara serta melindungi masyarakat dari praktik perdagangan manusia dan penyelundupan pekerja migran ilegal. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama yang solid antara TNI dan aparat terkait,” ungkap Dansatgas.
Dengan upaya ini, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad berharap dapat memberikan efek jera bagi pelaku penyelundupan. Sekaligus memberikan perlindungan maksimal bagi warga Indonesia yang hendak bekerja ke luar negeri secara legal dan aman. (*/bro2)