BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) telah memberikan gambaran umum Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Terutama terkait perkembangan daerah dalam Forum Konsultasi Publik.
Forum ini membahas Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PPU Tahun 2025-2029 dan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026. Pemkab PPU menggelar kegiatan tersebut dalam Aula Lantai III Kantor Bupati PPU pada Kamis (27/3/2025) lalu.
Forum ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait rencana pembangunan daerah ke depan. Selain itu, forum tersebut untuk memperkaya proses perencanaan pembangunan. Sekaligus membantu menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk kemajuan Kabupaten PPU.
Kepala Bapelitbang PPU, Tur Wahyu, mengatakan jumlah penduduk tercatat mencapai 202.067 jiwa pada semester kedua tahun 2024. Angka tersebut meningkat sekitar 24.000 jiwa dari 178.681 jiwa pada tahun 2020.
Ia mendapatkan data pertumbuhan penduduk itu dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) PPU.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa PPU memiliki rata-rata pertumbuhan penduduk sekitar 4.500 hingga 5.000 jiwa per tahun,” ujar Tur Wahyu.
Ia menjelaskan bahwa wilayah PPU yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki posisi strategis. Terutama sebagai penghubung Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan wilayah provinsi lainnya melalui jalur Trans Kalimantan.
“Hal ini menjadi faktor penting dalam perkembangan ekonomi daerah,” ungkapnya.
PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR INFRASTRUKTUR IKN
Tur Wahyu juga menjelaskan bahwa pada tahun 2024, PPU mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi. Ia menyebut telah mencapai 39,82 persen. Bahkan ia juga mengklaim capaian itu merupakan salah satu peningkatan tertinggi se-Indonesia.
“Pertumbuhan ini karena dorongan dari sektor konstruksi, terutama yang terkait dengan pembangunan IKN,” jelas Tur Wahyu.
Namun, sektor pertanian dan pertambangan mengalami penurunan masing-masing sebesar 9,54 persen dan 12,78 persen. Sehingga menurutnya, harus menjadi perhatian serius untuk ke depannya.
Sedangkan tingkat kemiskinan dalam Kabupaten PPU tercatat sebesar 6,69 persen, yang setara dengan 10.782 jiwa.
“Meskipun demikian, indeks rasio gene (ketimpangan) PPU lebih rendah daripada kabupaten/kota lain se-Kalimantan Timur,” tambahnya. (adv/bro3)