RSUD Panglima Sebaya Luncurkan SIGAP Tekan Selisih Tarif
RSUD Panglima Sebaya luncurkan SIGAP untuk kendalikan selisih tarif INA-CBG dan biaya riil rumah sakit. Program ini dorong efisiensi dan mutu layanan. (MC Kab. Paser)

RSUD Panglima Sebaya Luncurkan SIGAP Tekan Selisih Tarif

BERANDAPOST.COM, TANA PASER – RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot, Kabupaten Paser, meluncurkan aksi perubahan bertajuk SIGAP. Merupakan implementasi nyata dalam menjawab tantangan ketidaksesuaian tarif antara sistem pembayaran INA-CBG (Indonesia Case Base Groups) dengan tarif riil rumah sakit yang fluktuatif.

Pasalnya, ketidaksesuaian ini berdampak langsung terhadap pembiayaan pelayanan pasien RSUD Panglima Sebaya.

Melansir laman Media Center Kabupaten Paser, Kamis (26/6/2025), Kasubag Keuangan RSUD Panglima Sebaya, Rusmalayana, selaku reformer inovasi, memaparkan bahwa selisih tarif tersebut. Menurutnya, jika tidak ada pengendalian, dapat menimbulkan beban pembiayaan rumah sakit dan bahkan berisiko mengganggu keberlangsungan layanan.

“Oleh karena itu, melalui SIGAP, kami ingin menghadirkan pendekatan sistematis yang mencakup beberapa hal,” ujar Rusmalayana.

Tim SIGAP mengembangkan pendekatan sistematis yang mencakup identifikasi dan pemetaan selisih tarif tertinggi berdasarkan data klaim INA-CBG. Kemudian peningkatan koordinasi lintas instalasi, unit, dan ruangan (medis, keuangan, dan casemix). Selanjutnya adalah optimalisasi dokumentasi dan kelengkapan berkas pelayanan.

Tim Efisiensi Pembiayaan RS, Bagian Keuangan, Tim Penjaminan Mutu, dan unit pelayanan medis turut mendukung pelaksanaan aksi ini.

Rusmalayana menekankan bahwa SIGAP bukan sekadar proyek sesaat, tetapi harus menjadi bagian dari budaya kerja rumah sakit.

DORONG EFISIENSI DAN MUTU PELAYANAN

Sementara itu, Direktur RSUD Panglima Sebaya, Kamal Anshari, mengapresiasi inovasi SIGAP sebagai langkah awal yang penting dalam menciptakan sistem pengendalian biaya yang lebih akuntabel dan terukur.

“Harapannya, inovasi ini tidak hanya berdampak secara finansial, tetapi juga mampu meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat Paser,” ujarnya.

Dengan semangat reformasi birokrasi serta pelayanan kesehatan berbasis data dan efisiensi, ia berharap penerapan SIGAP dapat menjadi model pengendalian biaya pelayanan di rumah sakit, yang tetap menjaga mutu layanan sesuai prinsip Kendali Mutu dan Kendali Biaya. (*/bro2)