INTERNATIONAL
Beranda / TOPIK / INTERNATIONAL / Kerusuhan Nepal: DPR Dibakar, Menteri Diserang, 22 Tewas

Kerusuhan Nepal: DPR Dibakar, Menteri Diserang, 22 Tewas

Kerusuhan di Nepal pecah usai pemblokiran media sosial. Gedung DPR dibakar, menteri diserang, 22 orang tewas, dan PM Oli mundur dari jabatannya. (BBC World)

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Kerusuhan besar mengguncang Nepal setelah demonstrasi berubah menjadi aksi anarkis pada Selasa (9/9/2025). Massa mengamuk dengan membakar gedung parlemen, rumah politikus, serta menyerang sejumlah menteri.

Saksi mata menyebut para pengunjuk rasa membakar ban, melemparkan batu, hingga merusak rumah pejabat. Pihak militer bahkan mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi para menteri dari kediaman mereka yang terkepung massa. Rumah Perdana Menteri pun tak luput dari amukan.

Video yang beredar pada media sosial memperlihatkan mantan Perdana Menteri Nepal, Sher Bahadur Deuba, bersama istrinya yang juga Menteri Luar Negeri Nepal, Arzu Rana, serta Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Paudel, menjadi sasaran serangan massa.

Melansir Detikcom, Kamis (11/9/2025), demonstran mengepung Arzu Rana dalam rumahnya. Rekaman memperlihatkan massa melakukan pemukulan terhadap Arzu Rana hingga wajahnya berlumuran darah.

“Wanita 63 tahun itu bahkan sempat terjatuh setelah mendapat tendangan dari belakang,” tulis NDTV, Rabu (10/9). Hingga kini belum ada informasi mengenai kondisi Arzu Rana.

Polresta Balikpapan Latih Personel Hadapi Aksi Massa

Menteri Keuangan Bishnu Paudel juga mengalami nasib serupa. Dalam sebuah video, Paudel terlihat berlari di tengah jalanan Kathmandu sambil dikejar puluhan orang. Salah seorang demonstran menendangnya hingga ia terjatuh menabrak tembok. Meski begitu, Paudel segera bangkit dan terus berlari menjauh. Video berakhir tanpa memperlihatkan keberadaan terakhirnya.

PEMICU KERUSUHAN NEPAL

Keputusan pemerintah Nepal memblokir akses media sosial, termasuk Facebook, X, dan YouTube menjadi pemicu kerusuhan. Pemblokiran pada pekan lalu karena perusahaan platform tersebut menolak tunduk pada aturan pengawasan pemerintah. Meski pemerintah sudah mencabut pemblokiran pada Senin (8/9) malam, demonstrasi justru meluas menjadi kritik terhadap dugaan korupsi elite politik Nepal.

Amarah massa semakin tak terkendali. Mereka bahkan membakar gedung parlemen dan rumah pejabat tinggi. Sementara polisi melepaskan tembakan ke arah demonstran. Sedikitnya 22 orang tewas dalam bentrokan berdarah tersebut.

Situasi semakin mencekam. Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli menyatakan mundur dari jabatannya pada Selasa malam. Namun langkah itu gagal meredam kemarahan publik. Kediaman pribadi Oli bahkan ikut dibakar massa yang semakin marah. (*/bro2)

Kenaikan NTP Bikin Petani Kaltim Tersenyum Lagi