BERANDAPOST.COM, NUSANTARA – Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai beroperasi komersial setelah menerima sertifikat bandar udara pada 12 Juni 2025 lalu. Bandara ini menjadi alternatif baru di Kaltim karena jaraknya dekat dengan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Plt Kepala Bandara IKN Imam Alwan memastikan tidak ada kendala navigasi meski dua bandara berdekatan.
“Jalur take off dan landing sudah satu arah untuk kedua bandara,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa AirNav melalui ACT Tower yang mengatur lalu lintas udara. Kemudian Bandara IKN memiliki kode ICAO WALK, sedangkan Bandara SAMS Sepinggan berkode ICAO WALL.
“AirNav mengelola lalu lintas udara tanpa tumpang tindih rute,” katanya.
Imam juga memastikan fasilitas utama bandara telah siap. Penyempurnaan hanya pada lanskap kawasan, hunian pegawai, dan kantor karantina serta imigrasi.
Bandara ini memiliki runway 3.000 meter yang mampu melayani pesawat besar seperti Airbus A380. Bahkan panjang runway itu dua kali runway Bandara SAMS Sepinggan yang hanya 1.500 meter.
Sementara itu, untuk kapasitas sisi udara memungkinkan 19 pergerakan pesawat per jam. Kemudian untuk terminal melayani 420 penumpang per jam atau sekitar 1,6 juta penumpang per tahun.
Ia menyebut bandara baru ini memberi pilihan baru bagi warga IKN dan Penajam Paser Utara. “Fasilitas kami siap melayani rute jarak jauh. Masyarakat punya alternatif baru,” ucapnya.
Selanjutnya, Bandara IKN memiliki dua garbarata untuk layanan domestik dan internasional. Fasilitas lounge juga tersedia untuk kedua layanan tersebut.
Selain itu, SDM bandara berasal dari ASN Kemenhub. Warga lokal terlibat pada fungsi pendukung.
Imam menyatakan fasilitas bandara siap bila pemerintah memindahkan embarkasi haji dari Balikpapan ke IKN. “Kami menunggu kebijakan pemerintah,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa rancangan Bandara IKN adalah menjadi bagian dari konsep multiple airport di Kaltim.
“Semua bandara akan saling melengkapi sebagai satu kawasan layanan penerbangan,” tutupnya. (bro2)
