BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Trasodiharto, terus memperkuat ketersediaan pangan lokal, terutama beras, sayur, telur, dan jagung. Ia ingin kebutuhan pangan tidak lagi bergantung pada pasokan luar daerah.
“Harapan saya, nanti tidak mengandalkan pasar, tetapi langsung dari petani dengan harga yang sedikit miring. Namun kualitas, terutama untuk anak-anak kita, tetap bagus,” ujar Andi, Minggu (7/12/2025).
Menurutnya, masih banyak pihak yang mengambil komoditas pangan seperti telur dari Balikpapan. Karena itu, ia mendorong pemenuhan kebutuhan langsung dari petani lokal agar lebih efisien dan terjamin kualitasnya.
KERJA SAMA POLRES BUDI DAYA JAGUNG
Pihaknya juga bekerja sama dengan Polres PPU dalam pengembangan budi daya jagung. Salah satu langkah yang sudah berjalan ialah pemanfaatan lahan bank tanah seluas 8,8 hektare untuk jagung pipil sebagai percepatan swasembada pangan.
Namun, Andi mengakui bahwa pengembangan jagung pipil penuh tantangan.
“Kita harus menyeleksi bibit yang bagus, memformulasikan kesesuaian tanah, pupuk, kapur, dan berbagai kebutuhan lainnya. Setelah itu baru penanaman yang bagus. Perawatan dan pascapanen juga penting,” katanya.
Distan PPU optimistis kolaborasi dengan kepolisian dapat mempercepat swasembada pangan daerah. Selain itu, produksi jagung lokal akan mampu terserap pasar termasuk Bulog.
Ia menjelaskan, Bulog memiliki ketentuan khusus dalam menyerap jagung, seperti kadar kekeringan 14 persen dan tingkat aflatoksin maksimal 50 persen. Syarat ini kerap menjadi kendala karena produksi lokal belum tentu memenuhi standar tersebut.
“Kami sedang menyusun petunjuk teknis untuk menurunkan kadar air dan kadar jamur sesuai ketentuan. Alhamdulillah, kemarin sudah kami coba dan hasilnya tercapai, 14 persen untuk kekeringan dan 50 untuk kadar jamur,” ujar Andi. (bro3)
