BERANDAPOST.COM, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau menggelar seminar akademis pengusulan Raja Alam sebagai Pahlawan Nasional. Pemkab Berau bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dalam kegiatan tersebut.
Seminar berlangsung dalam Ruang Rapat Kakaban, Rabu (17/12/2025). Asisten I Setkab Berau Hendratno membuka kegiatan mewakili Bupati Berau. Seminar menjadi upaya lanjutan pengusulan Raja Alam sebagai Pahlawan Nasional asal Berau.
Kepala Dinas Sosial Berau Iswahyudi menyampaikan seminar memiliki target strategis. Target pertama meningkatkan kesadaran pentingnya pahlawan daerah dari Kabupaten Berau.
“Target kedua adalah membangun kesepakatan memperjuangkan pahlawan daerah menjadi Pahlawan Nasional,” ujarnya.
Seminar juga menargetkan informasi sejarah Raja Alam dalam bentuk karya ilmiah sebagai penunjang utama pengusulan gelar Pahlawan Nasional. Peserta juga mendapat pemahaman tata cara dan persyaratan pengusulan Pahlawan Nasional.
“Kami mengundang Kementerian Sosial agar pengusulan berjalan sesuai ketentuan,” tambah Iswahyudi.
Iswahyudi juga membacakan sambutan tertulis Bupati Berau yang isinya menyampaikan pentingnya menghargai jasa para pahlawan. Bupati menilai perjalanan Kabupaten Berau tidak terlepas dari jasa Raja Alam.
Raja Alam bergelar Sultan Alimuddin merupakan Sultan pertama Kesultanan Sambaliung. Ia terkenal gigih melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19.
Pemkab Berau menilai jasa Raja Alam layak mendapatkan penghargaan melalui pengusulan Pahlawan Nasional. Pemkab Berau juga mengapresiasi keterlibatan akademisi UGM dalam kajian sejarah tersebut.
“Pengusulan Pahlawan Nasional membutuhkan kajian akademis dan dukungan data sejarah,” demikian sambutan Bupati.
RAJA ALAM NAMA YONIF 613
Seminar juga menjadi wadah strategis dan ruang ilmiah untuk menggali nilai perjuangan Raja Alam. Nama Raja Alam telah diabadikan sebagai Yonif 613/Raja Alam sejak 1978. Penetapan tersebut oleh Kodam IX/Mulawarman pada 20 Januari 1978.
Selain itu, Raja Alam adalah Pahlawan Sambaliung, Kabupaten Berau pada 1993. Penetapan gelar tersebut beserta motto setia dan pantang menyerah dalam pertempuran.
“Melalui seminar ini, Pemkab Berau memperkuat dasar akademis pengusulan Raja Alam,” imbuhnya.
Pemkab Berau menyatakan komitmen mendukung seluruh tahapan pengusulan. Dukungan meliputi fasilitasi, koordinasi, dan pemenuhan dokumen persyaratan.
“Semoga seminar ini melahirkan rekomendasi akademis yang kuat,” pungkas Iswahyudi menutup sambutan. (bro2)



