EKONOMI
Beranda / EKONOMI / BI Balikpapan Waspadai Risiko Inflasi Akibat Cuaca

BI Balikpapan Waspadai Risiko Inflasi Akibat Cuaca

Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi. (Berandapost.com)

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan mencermati potensi risiko yang dapat memicu tekanan inflasi daerah. Faktor cuaca, seperti hujan yang masih berlanjut pada sentra produksi serta gelombang laut tinggi, menjadi tantangan serius terhadap kelancaran pasokan pangan, khususnya produk hortikultura dan perikanan.

Kepala KPw BI Balikpapan Robi Ariadi menyampaikan, risiko tersebut muncul di tengah permintaan masyarakat yang masih kuat.

“Gangguan pasokan akibat faktor cuaca dapat memengaruhi ketersediaan produk pertanian dan perikanan. Padahal, permintaan konsumen saat ini tetap tinggi,” jelas Robi, Sabtu (13/9/2025).

Ia menambahkan, hasil survei konsumen BI Balikpapan pada Agustus 2025 menunjukkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga.

“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat 129,8, masih atas level 100 yang berarti optimis. Meskipun sedikit menurun daripada Juli 2025 sebesar 134,5,” terangnya.

Borneo FC Incar Kemenangan di Kandang PSIM

BI DAN TPID JAGA STABILITAS HARGA

BI bersama pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan, PPU, dan Paser terus bersinergi menjaga stabilitas harga. Upaya tersebut antara lain dengan pemantauan harga bahan pokok, sidak pasar, mitigasi risiko harga melalui high level meeting TPID, perluasan kerja sama antar daerah, penguatan toko penyeimbang, serta pelaksanaan operasi pasar dan gelar pangan murah.

“Selain itu, kami juga mendorong gerakan pemanfaatan lahan pekarangan untuk hortikultura serta mengimplementasikan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” ujar Robi.

Menurutnya, seluruh langkah ini untuk menjaga inflasi daerah tetap sesuai sasaran nasional tahun 2025, yaitu 2,5 persen ± 1 persen, dengan dukungan roadmap pengendalian inflasi daerah 2025-2027.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi bulan Agustus 2025. Kota Balikpapan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,73 persen (mtm). Dengan hasil tersebut, inflasi tahun kalender (Januari–Agustus 2025) mencapai 1,40 persen (ytd), sedangkan inflasi tahunan sebesar 1,31 persen (yoy). Angka ini lebih rendah ketimbang inflasi nasional sebesar 2,31 persen (yoy) maupun gabungan empat kota Kalimantan Timur yang tercatat 1,79 persen (yoy).

Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Agustus 2025 juga mencatat deflasi 0,78 persen (mtm). Namun, inflasi tahun kalender wilayah ini sudah mencapai 1,93 persen (ytd). Secara tahunan, inflasi PPU tercatat 2,99 persen (yoy), lebih tinggi daripada inflasi nasional dan rata-rata Kaltim. (bro2)

Persis Solo Siap Bangkit Hadapi Persijap di Manahan