BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan pada November 2025 tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,60 persen (mtm). Kenaikan ini terutama karena meningkatnya tarif penerbangan pada rute Balikpapan-Surabaya (BPN-SUB) dan Balikpapan-Makassar atau Ujung Pandang (BPN-UPG).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahun kalender Januari-November 2025 mencapai 1,98 persen (ytd). Secara tahunan, inflasi Balikpapan tercatat 2,31 persen (yoy), lebih rendah dari nasional yang berada pada angka 2,72 persen (yoy), namun sedikit lebih tinggi ketimbang gabungan empat kota Kalimantan Timur sebesar 2,28 persen (yoy). Realisasi inflasi tersebut tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional tahun 2025 yaitu 2,5 persen ±1 persen.
Kelompok transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,26 persen (mtm). Lima komoditas utama penyumbang inflasi adalah angkutan udara, emas perhiasan, kacang panjang, sigaret kretek mesin (SKM), dan tomat.
Kenaikan tarif angkutan udara terjadi karena meningkatnya permintaan perjalanan dinas dari pemerintah dan swasta.
“Tarif angkutan udara memberikan andil paling signifikan pada inflasi November, terutama pada rute Surabaya dan Makassar,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi.
Harga emas perhiasan naik karena permintaan yang terus meningkat, seiring tren kenaikan harga emas dunia. Sementara kenaikan harga kacang panjang akibat turunnya pasokan akibat curah hujan tinggi yang mengganggu produksi lokal.
Sedangkan Sigaret Kretek Mesin (SKM) atau rokok mengalami kenaikan harga karena keterlambatan pasokan dari distributor. Tomat juga naik akibat berkurangnya produksi dalam wilayah sentra Sulawesi dan Jawa yang terdampak curah hujan tinggi.
KELOMPOK YANG MENGALAMI DEFLASI
Pada sisi lain, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mencatat deflasi dengan andil -0,01 persen (mtm). Lima komoditas penyumbang deflasi terbesar adalah daging ayam ras, ikan layang, air kemasan, baju muslim wanita, dan beras.
Daging ayam ras turun harga karena meningkatnya pasokan ayam beku dari Jawa dan ayam segar lokal. Ikan layang juga turun seiring meningkatnya hasil tangkapan nelayan.
Selanjutnya air kemasan mengalami penurunan harga setelah produsen menambah pasokan untuk mengantisipasi permintaan Natal dan Tahun Baru. Harga baju muslim wanita juga turun karena peritel memberi potongan harga untuk menghabiskan stok lama sebelum model baru masuk. Beras turut menurun karena pasokan dari Jawa dan Sulawesi kembali lancar, termasuk untuk jenis premium.
Inflasi Balikpapan pada November menunjukkan dinamika harga yang terpengaruh cuaca, permintaan, serta aktivitas perjalanan, terutama pada sektor transportasi udara yang menjadi pendorong utama. (bro2)



