BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Aliansi Pemuda dan Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyerahkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir Sumatra kepada Bupati PPU, Mudyat Noor, pada Rabu (10/12/2025).
Bantuan yang terkumpul mencapai hampir Rp30 juta, terdiri atas uang tunai sebesar Rp28 juta lebih, serta berbagai kebutuhan logistik.
Koordinator Aliansi, Ega Rahmadhani, menjelaskan bahwa aksi solidaritas ini melibatkan berbagai organisasi mahasiswa, pemuda, dan masyarakat.
“Kami tergabung dari beberapa organisasi, yakni GMNI, KAHMI, HMI, FKMK PPU Balikpapan, Pramuka SMA 5 PPU, dan KSPI. Kami mulai galang dana sejak 1 sampai 7 Desember, tepat tujuh hari,” ujarnya.
Selain uang tunai, bantuan yang terkumpul juga meliputi pakaian layak pakai, perlengkapan sekolah, peralatan mandi, dan berbagai kebutuhan konsumsi.
“Kalau total dengan logistik, mungkin hampir Rp30 juta. Truk pemadam kebakaran yang mengangkut logistik itu penuh,” kata Ega.
Selama penggalangan dana, para relawan menempati titik utama yakni depan Kelurahan Petung. Ega mengapresiasi dukungan penuh dari Lurah Petung, Ahmad Fitriadi.
“Kami mendapatkan fasilitas tenda dan konsumsi. Semua tersedia. Harapan kami, bantuan ini bisa sampai dengan baik dan berguna bagi saudara-saudara kita yang sedang menghadapi musibah. Kami ingin menunjukkan bahwa mereka tidak berjuang sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati PPU, Mudyat Noor, mengungkapkan bahwa seluruh bantuan akan tersalurkan melalui BPBD.
“Bantuan berupa barang akan kami distribusi melalui BPBD, sementara dana tunai akan kami transfer langsung sesuai mekanisme. Ada beberapa komponen yang terlibat, termasuk organisasi dan masyarakat yang ikut menyalurkan,” ujarnya.
INGATKAN POTENSI BENCANA KALTIM
Mudyat juga menyampaikan bahwa fenomena banjir besar yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah Sumatra bisa saja terjadi Kalimantan Timur (Kaltim). Ia mengingatkan bahwa Kaltim memiliki kondisi lingkungan yang mirip dan harus waspada.
“Apa yang terjadi pada Aceh bisa juga terjadi untuk Kaltim. Kita sama-sama mengandalkan sumber daya alam, kehutanan, pertambangan, minyak, dan gas. Kalau tidak mengelola itu secara bijak, potensi bencana bisa meningkat,” katanya.
Selanjutnya Pemkab PPU akan berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk memperkuat langkah mitigasi bencana. “Kita harapkan hal seperti itu tidak terjadi,” pungkasnya. (bro3)



