Evakuasi Kendaraan Penumpang KMP Muchlisa Dimulai di Penajam
Para penyelam professional didatangkan untuk mengevakuasi kendaraan dan barang penumpang KMP Muchlisa. (Berandapost.com)

Evakuasi Kendaraan Penumpang KMP Muchlisa Dimulai di Penajam

BERANDAPOST.COM, PENAJAM – Tim penyelam mulai mengevakuasi kendaraan yang ikut tenggelam bersama KMP Muchlisa dalam perairan Penajam Paser Utara. Proses ini telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.

Para penyelam berpengalaman yang didatangkan dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Situbondo, Medan, dan Lampung. Mereka bekerja secara intensif untuk memindahkan kendaraan dari dasar laut ke daratan.

Zainuddin, koordinator lapangan sekaligus penyelam yang terlibat langsung dalam operasi evakuasi, menyampaikan bahwa beberapa kendaraan sudah berhasil mereka angkat.

“Mobil pertama yang berhasil kami naikkan adalah Brio hitam. Selain itu, kami sudah mengangkat tiga sepeda motor, yaitu N-Max, Scoopy, dan MX,” ujar Zainuddin yang akrab dengan sapaan Pak Jay, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Kisah Dessy Astriana, Penumpang Selamat KMP Muchlisa

Tim menempatkan kendaraan yang berhasil terangkat sekitar Pelabuhan Batu, Kecamatan Penajam. Sebagian besar kendaraan rusak berat dan penuh tiram akibat terendam lebih dari satu bulan sejak insiden tenggelamnya KMP Muchlisa pada 5 Mei 2025.

Sedangkan untuk mengangkat kontainer, tim menggunakan sekitar 20 pelampung sebagai alat bantu daya apung. Setelah itu, mereka menyeretnya ke darat dengan dua unit kelotok sewaan milik warga.

“Proses evakuasi melibatkan enam penyelam profesional. Semua sudah terbiasa mengerjakan operasi bawah laut, termasuk pada sektor migas,” jelas Zainuddin, yang berasal dari Situbondo dan berpengalaman dalam pekerjaan penyelaman industri, termasuk untuk Kilang Balikpapan.

LAWAN ARUS LAUT, BUKAN PERALATAN

Operasi evakuasi ini menyita perhatian masyarakat karena selain melibatkan banyak tenaga kerja dari luar daerah, kegiatan ini juga menggunakan peralatan khusus dan bantuan masyarakat lokal, seperti perahu kelotok.

Menurut Zainuddin, tantangan utama datangnya bukan dari peralatan atau penyelaman, melainkan kuatnya arus laut pada perairan tersebut.

Baca juga: Operator Feri KMP Muchlisa Pastikan Tanggung Jawab

“Kalau kendala besar sejauh ini nggak ada, cuma arus lautnya memang kuat karena jalur keluar masuk laut,” imbuhnya.

Tim bahkan memprediksi proses evakuasi seluruh kendaraan dan barang dari dalam kapal akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. (bro3)