Kebutuhan BBM-LPG Kaltim Naik Menjelang Iduladha

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) jenis Gasoline (Pertamax Series dan Pertalite) serta Gasoil (Dex Series dan Solar) diperkirakan akan ada peningkatan. Gasoline sebesar 1,9 persen dan Gasoil 3,1 persen. Termasuk LPG sebesar 3,8 persen.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra memastikan bahwa kebutuhan BBM dan LPG untuk masyarakat tetap terpenuhi menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini.

“Pemenuhan itu sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan BBM serta LPG seluruh provinsi di Kalimantan,” kata Arya, Selasa (11/6/2024).

Arya menjelaskan, kenaikan tersebut merupakan prognosa berdasarkan peningkatan di tahun sebelumnya. Dari sisi stok, Pertamina memiliki hingga 11 ketahanan hari untuk BBM dan 3 – 5 ketahanan hari untuk LPG.

“Jumlah stok ini akan terus ditambah dari rantai suplai yang terus berjalan saat ini,” ujarnya.

Khusus untuk wilayah Kalimantan Timur Pertamina memperkirakan jumlah kebutuhan harian untuk BBM saat Iduladha sebanyak 2.242 KL (kiloliter) untuk BBM jenis Gasoline, 753 KL untuk BBM jenis Gasoil dan LPG sebanyak 538 MT (Metrik Ton).

“Jumlah ini naik 2,6 persen untuk BBM jenis Gasoline, 1,1 persen untuk BBM jenis Gasoil dan 5,6 persen untuk LPG dari penyaluran harian normal. Sementara jumlah stok untuk wilayah Kaltim dipastikan aman saat dan setelah Iduladha,” imbuh Arya.

Pertamina juga terus mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan tidak menggunakan BBM serta LPG bersubsidi yang diprioritaskan bagi warga yang kurang mampu. Mengingat beberapa permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah penggunaan BBM dan LPG yang tidak tepat sasaran.

“Saat ini Pertamina terus menjalankan program Subsidi Tepat agar penyaluran BBM dan LPG bersubsidi sampai kepada mereka yang berhak. Untuk BBM diterapkan penggunaan QR code dan LPG menggunakan KTP (NIK) untuk pembeliannya. Diharapkan masyarakat dengan ekonomi mampu tidak membeli BBM dan LPG bersubsidi,” ungkap Arya.

Baca juga: Pertamina UMK Academy 2024, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat. Termasuk dengan menyiagakan layanan kontak Pertamina 135 yang diperuntukkan bagi masyarakat atau konsumen yang ingin memesan dengan layanan delivery service BBM dan LPG (produk non subsidi).

“Serta membuka layanan pencarian informasi, masukan dan saran,” pungkas Arya. (*/bro2)

Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM Nasional

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Konflik Iran dan Israel yang saat ini terjadi, diyakini tidak akan mengganggu cadangan minyak (BBM) nasional yang saat ini berada di kisaran 30 hari.

Terlebih PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok BBM sesuai kontraknya.

“Kalau sekarang sudah kontrak ke depan. Jadi kalau tidak ada sesuatu yang ekstrem sekali, saya kira masih oke dan cadangan nasional crude kita plus yang ada di kapal in transit kan 30 hari,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji seperti dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (18/4/2024).

“10 hari yang ada di refinary, plus 15 hari lagi, totalnya 30 harian. Kalau LPG BBM saya kira aman. Kalau dari situ, insyaallah kita aman,” sambungnya.

Selain pasokan BBM dan minyak mentah, Tutuka juga menuturkan jika konflik tersebut tidak akan mengganggu berbagai proyek migas nasional. “Menurut saya isu perang ini kan di tararan level politis,” ucapnya.

Meski relatif aman dari sisi cadangan dan pasokan, Tutuka mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dampak dari konflik tersebut. Khususnya berkaitan dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab.

Diketahui kawasan itu menjadi jalur pelayaran vital bagi kapal tanker yang mengangkut sekitar 30 persen minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.

“Peran dari selat Hormuz itu penting sekali. Selat hormuz itu bisa dipegang dan dikelola oleh Iran. Jadi sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal itu termasuk pemenuhan pasokan dimana tadi pertamina udah kontrak,” ungkap Tutuka. (*/bro2)

Polresta Balikpapan Gandeng Pertamina dan Dinas Perdagangan Lakukan Peninjauan Kualitas BBM di SPBU

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Polresta Balikpapan bersama Dinas Perdagangan Kota Balikpapan dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melakukan langkah kolaboratif dengan menginisiasi peninjauan terhadap kuantitas dan kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Inisiatif ini dipicu oleh kebutuhan untuk memastikan bahwa BBM yang diperjualbelikan kepada masyarakat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, serta memastikan bahwa distribusi BBM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Muhammad Anwar memberikan konfirmasi bahwa BBM yang disediakan di SPBU tersebut masih dalam kondisi layak jual dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Peninjauan ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh BBM berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama dalam persiapan mudik Lebaran,” kata Anwar saat pemeriksaan di SPBU Coco Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan, Senin (1/4/2024).

Selain itu, peninjauan tersebut juga mengonfirmasi bahwa SPBU secara rutin melakukan pengukuran liter atau nosel di UPTD Meterologi setiap tahun. “Untuk memastikan konsistensi kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Menanggapi langkah ini, Sales Branch Manager Kaltim Kaltara Pertamina Patra Niaga, Feri Fernando mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara pihak kepolisian dan Dinas Perdagangan dalam memastikan bahwa BBM yang didistribusikan ke masyarakat.

“Kerja sama dari kepolisian dalam hal ini Polresta Balikpapan dan Dinas Perdagangan sangat diapresiasi,” ujarnya.

Peninjauan yang dilakukan melibatkan pengukuran tera dan kadar air dalam BBM jenis Pertalite dan Pertamax. Proses peninjauan tersebut bertujuan untuk memverifikasi kesesuaian antara kualitas dan kuantitas BBM yang dijual dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

“Hasil peninjauan menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas BBM di SPBU tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan,” imbuhnya.

Tak cuma SPBU Coco di Jalan MT Haryono, tim juga bergerak ke Jalan Soekarno-Hatta untuk melakukan pemeriksaan yang sama di SPBU Km 9 dan SPBU Km 15 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. (bro2)