Pertamina Patra Niaga Optimalkan Distribusi Energi di IKN

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmennya dalam mendukung peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN)

Untuk memastikan kelancaran distribusi energi, Pertamina Patra Niaga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Pemantauan Kelancaran Penyaluran BBM dan LPG yang telah beroperasi sejak 1 Agustus 2024 dan akan berlangsung hingga 31 Agustus 2024. Lanjutkan membaca →

Kebutuhan BBM-LPG Kaltim Naik Menjelang Iduladha

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Pemakaian bahan bakar minyak (BBM) jenis Gasoline (Pertamax Series dan Pertalite) serta Gasoil (Dex Series dan Solar) diperkirakan akan ada peningkatan. Gasoline sebesar 1,9 persen dan Gasoil 3,1 persen. Termasuk LPG sebesar 3,8 persen.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra memastikan bahwa kebutuhan BBM dan LPG untuk masyarakat tetap terpenuhi menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini.

“Pemenuhan itu sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan BBM serta LPG seluruh provinsi di Kalimantan,” kata Arya, Selasa (11/6/2024).

Arya menjelaskan, kenaikan tersebut merupakan prognosa berdasarkan peningkatan di tahun sebelumnya. Dari sisi stok, Pertamina memiliki hingga 11 ketahanan hari untuk BBM dan 3 – 5 ketahanan hari untuk LPG.

“Jumlah stok ini akan terus ditambah dari rantai suplai yang terus berjalan saat ini,” ujarnya.

Khusus untuk wilayah Kalimantan Timur Pertamina memperkirakan jumlah kebutuhan harian untuk BBM saat Iduladha sebanyak 2.242 KL (kiloliter) untuk BBM jenis Gasoline, 753 KL untuk BBM jenis Gasoil dan LPG sebanyak 538 MT (Metrik Ton).

“Jumlah ini naik 2,6 persen untuk BBM jenis Gasoline, 1,1 persen untuk BBM jenis Gasoil dan 5,6 persen untuk LPG dari penyaluran harian normal. Sementara jumlah stok untuk wilayah Kaltim dipastikan aman saat dan setelah Iduladha,” imbuh Arya.

Pertamina juga terus mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan tidak menggunakan BBM serta LPG bersubsidi yang diprioritaskan bagi warga yang kurang mampu. Mengingat beberapa permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah penggunaan BBM dan LPG yang tidak tepat sasaran.

“Saat ini Pertamina terus menjalankan program Subsidi Tepat agar penyaluran BBM dan LPG bersubsidi sampai kepada mereka yang berhak. Untuk BBM diterapkan penggunaan QR code dan LPG menggunakan KTP (NIK) untuk pembeliannya. Diharapkan masyarakat dengan ekonomi mampu tidak membeli BBM dan LPG bersubsidi,” ungkap Arya.

Baca juga: Pertamina UMK Academy 2024, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat. Termasuk dengan menyiagakan layanan kontak Pertamina 135 yang diperuntukkan bagi masyarakat atau konsumen yang ingin memesan dengan layanan delivery service BBM dan LPG (produk non subsidi).

“Serta membuka layanan pencarian informasi, masukan dan saran,” pungkas Arya. (*/bro2)

Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM Nasional

BERANDAPOST.COM, JAKARTA – Konflik Iran dan Israel yang saat ini terjadi, diyakini tidak akan mengganggu cadangan minyak (BBM) nasional yang saat ini berada di kisaran 30 hari.

Terlebih PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok BBM sesuai kontraknya.

“Kalau sekarang sudah kontrak ke depan. Jadi kalau tidak ada sesuatu yang ekstrem sekali, saya kira masih oke dan cadangan nasional crude kita plus yang ada di kapal in transit kan 30 hari,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji seperti dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (18/4/2024).

“10 hari yang ada di refinary, plus 15 hari lagi, totalnya 30 harian. Kalau LPG BBM saya kira aman. Kalau dari situ, insyaallah kita aman,” sambungnya.

Selain pasokan BBM dan minyak mentah, Tutuka juga menuturkan jika konflik tersebut tidak akan mengganggu berbagai proyek migas nasional. “Menurut saya isu perang ini kan di tararan level politis,” ucapnya.

Meski relatif aman dari sisi cadangan dan pasokan, Tutuka mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dampak dari konflik tersebut. Khususnya berkaitan dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab.

Diketahui kawasan itu menjadi jalur pelayaran vital bagi kapal tanker yang mengangkut sekitar 30 persen minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.

“Peran dari selat Hormuz itu penting sekali. Selat hormuz itu bisa dipegang dan dikelola oleh Iran. Jadi sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal itu termasuk pemenuhan pasokan dimana tadi pertamina udah kontrak,” ungkap Tutuka. (*/bro2)