TA Revamp Kilang Balikpapan, Pengaruhnya terhadap Pasokan BBM dan Proyek Ekspansi RDMP

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Proses Turn Around-Plant Stop Revamp, atau yang disebut TA Revamp, sedang berlangsung di Kilang Balikpapan. Ini dilakukan untuk menghubungkan kilang yang sudah ada dengan kilang baru, menyebabkan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dihentikan sementara. Dalam proses integrasi dengan proyek ekspansi kilang, kehati-hatian ekstra sangat diperlukan.

“Tetapi kebutuhan BBM dari kilang tetap terpenuhi. Meskipun sedang dilakukan TA Revamp,” kata Area Manager Comm, Rels & CSR RU V Balikpapan, Dodi Yapsenang, Sabtu (23/3/2024).

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan memastikan pemenuhan kebutuhan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan untuk pasokan BBM dan LPG.

“Jadi pasokan untuk Patra Niaga tetap terpenuhi. Namun, untuk suplai dari daerah lain, mungkin Patra Niaga yang lebih mengetahui,” ujarnya.

Dodi menyatakan bahwa stok BBM masih tersedia untuk wilayah Kalimantan hingga Indonesia bagian timur. Meskipun kilang sedang dalam proses TA Revamp, pendistribusian masih tetap dilakukan.

“Stok cukup untuk TA Revamp selama 58 hari sejak 15 Februari lalu. Kami yakin dapat mencapai target tersebut,” katanya dengan optimis.

TA Revamp merupakan bagian dari proyek revitalisasi kilang atau RDMP (Refinery Development Master Plan) Balikpapan. Proyek ekspansi dengan nilai investasi US$7,2 miliar atau sekitar Rp108 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.000), ditargetkan selesai pada 2025, menjadikan kilang ini yang terbesar di Indonesia, bahkan melampaui kapasitas Kilang Cilacap.

“Kami juga meminta maaf atas gangguan yang mungkin dialami masyarakat selama TA Revamp. Kami tidak dapat mengontrol setiap pekerja secara individual. Jadi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” ungkapnya.

Area Manager Comm, Rels & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, menambahkan bahwa stok BBM mereka berasal dari kilang-kilang lain di Indonesia.

“Kami mendapatkan BBM dari berbagai sumber, termasuk Kilang Balikpapan,” tambahnya.

Pasokan BBM ini disalurkan melalui berbagai terminal, termasuk Terminal Terpadu (Integrated Terminal), Terminal Bahan Bakar (Fuel Terminal), dan Terminal Bahan Bakar Penerbangan (Aviation Fuel Terminal) untuk Avtur. Mereka juga menggunakan sistem pengiriman dari kapal ke kapal (ship to ship).

“Ada kapal besar di Teluk Balikpapan yang akan menyuplai stok hingga ke Kalimantan Timur,” jelas Arya.

Saat ini, Kilang Cilacap memproses 345 ribu barel minyak per hari (BPH), sementara Kilang Balikpapan akan meningkatkan produksi dari 260 ribu menjadi 360 ribu BPH sekaligus menaikkan kualitas BBM setara standar Euro 5 ketika RDMP selesai.

Dengan demikian, proses TA Revamp di Kilang Balikpapan memiliki dampak yang signifikan terhadap pasokan BBM di wilayah tersebut, sambil mengejar target untuk menjadi kilang terbesar di Indonesia. (bro2)

TA Revamp Tak Pengaruhi Stok BBM dan LPG

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemillik kendaraan dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) pada kelompok rumah tangga, dipastikan meningkat saat menjelang hingga setelah Hari Raya Idulfitri tahun ini.

Sementara Kilang Balikpapan masih dalam proses Turn Arround-Plant Stop Revamp (TA Revamp), yang artinya produksi BBM dan LPG disetop sementara. TA Revamp berlangsung selama 58 hari sejak 15 Februari lalu.

Kendati begitu, Area Manager Comm, Rels & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra memastikan stok BBM dan LPG dalam keadaan aman.

“Kami mengoptimalkan distribusi dan mengamankan stok bahan bakar yaitu BBM, LPG dan Avtur di seluruh Terminal BBM,” kata Arya usai buka puasa bersama awak media di Balikpapan, Jumat (22/3/2024) malam.

Terminal BBM yang dimaksud Arya antara lain Integrated Terminal (IT) maupun di Fuel Terminal (FT). Sedangkan Avtur sebagai BBM khusus pesawat udara ditempatkan di Aviation Fuel Terminal (AFT).

“Untuk pendistribusian, kami libatkan lembaga penyalur seperti SPBU dan pangkalan LPG,” ujarnya.

Pemenuhan kebutuhan BBM dan LPG khususnya di Kalimantan Timur dilayani melalui suplai dari IT Balikpapan, FT Samarinda dan Jobber Berau yang juga mendistribusikan Avtur.

Rinciannya, BBM didistribusikan ke 169 unit SPBU dan 108 unit Pertashop. Kemudian LPG disalur ke lebih dari 3.100 pangkalan, serta Avtur disuplai ke 2 AFT di Kalimantan Timur.

“Saat ini kondisi stok BBM, LPG dan Avtur di wilayah Kalimantan Timur dalam keadaan aman,” ungkapnya.

IT Balikpapan, FT Samarinda dan Jobber Berau memiliki ketahanan stok Pertalite antara 8-12 hari akumulatif. Sedangkan Pertamax sekitar 14-18 hari, Solar sekitar 5-8 hari dan LPG sekitar 6-8 hari.

Area Manager Comm, Rels & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra. (BerandaPost.com)

“Ketahanan untuk Avtur di AFT Sepinggan Grup dengan aneksasi AFT APT Pranoto dan AFT Kalimarau memiliki ketahanan hingga 6-14 hari akumulatif,” bebernya.

Ketahanan stok dipastikan terus bertambah seiring dengan distribusi stok BBM melalui kilang dan kapal. “Ship To Ship (STS) Balikpapan,” ucapnya.

Sementara itu, rerata normal penyaluran harian produk BBM di Kaltim sampai dengan 21 Maret 2024 untuk Pertalite sebanyak 1.643 Kiloliter (KL) per hari, Pertamax 513 KL per hari dan Biosolar 538 KL per hari.

Sedangkan untuk LPG 3 Kg, penyaluran harian sebanyak 375 Metrik Ton (MT) per hari dan LPG Nonsubsidi sebanyak 104 MT per hari. Kemudian Avtur penyaluran harian sekitar 268 KL.

Kemudian khusus Kota Balikpapan, rerata normal penyaluran harian BBM sampai dengan 21 Maret 2024 diantaranya Pertalite sebanyak 200 Kiloliter (KL) per hari, Pertamax 188 KL per hari dan Biosolar sebanyak 87 KL per hari.

Selanjutnya LPG 3 Kg sebanyak 62 MT per hari dan LPG Nonsubsidi sebanyak 27 MT per hari. “Untuk avtur penyaluran harian sekitar 222 KL” sebutnya.

Pertamina juga akan mengaktifkan posko Satgas Ramadan dan Idulfitri (RAFI) serta penambahan beberapa titik SPBU Kantong di jalur-jalur wisata atau jalur mudik.

“Posko satgas rencananya dimulai 25 Maret dan akan berakhir 21 April 2024. Posko ini akan memantau stok dan distribusi BBM, LPG dan Avtur selama Ramadan dan Idulfitri 1445 H,” jelas Arya.

Permintaan Pertalite dan Pertamax pada momen yang sama tahun lalu meningkat sekitar 6 hingga 8 persen. Kondisi serupa juga terjadi pada LPG yang naik sekitar 3 persen.

“Begitu juga dengan Avtur, akan ada kenaikan. Tapi untuk angka pastinya akan kami sampaikan setelah satgas dimulai,” pungkasnya. (bro2)

Distribusi LPG 3 Kg Terkendali Pascaoperasi Pasar dan Menjelang Pemilu 2024 di Kaltim

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Ketahanan LPG untuk Kalimantan Timur terutama di kota Balikpapan diklaim cukup aman. Terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini.

Area Manager Comm, Relationship & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menyebut stok LPG tersedia 1.700 metrik ton (MT) dengan rerata harian sekitar 300 MT.

“Artinya ada ketahanan stok enam hari,” kata Arya, Kamis (1/2/2024).

Pertamina sebelumnya menggelar operasi pasar LPG 3 Kg di beberapa daerah termasuk di kota Balikpapan pada Januari lalu. Pasalnya, warga kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi tersebut.

Bahkan warga terpaksa membeli tabung yang hanya untuk masyarakat miskin dari pengecer dengan harga yang cukup mahal. Mencapai Rp35 ribu hingga Rp60 ribu per tabung.

Tentunya nominal yang harus dirogoh dari kantong tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp19 ribu per tabung di pangkalan resmi. “Tapi dalam dua minggu terakhir ini sudah sudah cukup aman,” ucapnya.

Berdasarkan evaluasi pascaoperasi pasar, susahnya warga mendapatkan LPG 3 Kg diperkirakan karena ada panic buying (beli panik) yang bersifat sementara akibat peraturan baru. Ditambah lagi usai libur panjang pada momen Natal dan Tahun Baru.

“Banyak pangkalan juga berupaya build up (menambah) karena mungkin stoknya cepat habis,” sebutnya.

Adapun peraturan baru yang dimaksud adalah keputusan Pemerintah bersama Pertamina bahwa masyarakat bisa membeli LPG 3 Kg setelah mendaftarkan diri menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke pangkalan resmi. Regulasi tersebut berlaku sejak 1 Januari 2024.

“Tapi sekarang kita lihat kondisinya terkendali. Masyarakat juga bisa menghubungi 135 (call center) apabila kesulitan mendapat LPG 3 Kg,” pungkasnya. (bro2)