PTMB Lirik Desalinasi Air Payau

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Berbagai upaya dilakukan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) untuk menambah persediaan air baku. Diketahui kebutuhan air baku selama ini masih bersumber dari Waduk Manggar, Waduk Teritip dan beberapa sumur dalam.

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin mengatakan, langkah yang akan dilakukan adalah desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar sebagai sumber air baku.

“Desalinasi air laut dengan kapasitas 120 liter per detik saat ini dalam penyusunan dokumen,” kata Yudhi Saharuddin, Senin (3/6/2024).

Desalinasi air laut berlokasi di kawasan Kampung Baru Ujung. Tepatnya berdekatan dengan lokasi pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat.

Selain air laut, PTMB juga melirik desalinasi air payau. Khususnya pada dua lokasi yakni Sungai Somber dan Sungai Manggar.

“Masih dalam kajian kelayakan,” ucapnya.

PTMB turut mendorong percepatan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Intake Sungai Mahakam agar menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk memastikan keberlanjutan pasokan air bagi masa depan Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Bu Murni (Kepala Bappeda Litbang) juga mengajak saya ke pemerintah pusat untuk mendorong supaya jadi PSN.

Direktur Utama, PTMB Yudhi Saharuddin. (BerandaPost.com)

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan, Murni membenarkan perencanaan tersebut.

“Pemanfaatan Sungai Mahakam, ide itu sebenarnya sudah muncul 14 tahun lalu. Tapi terkendala karena belum ada jalan tol. Mahal sekali menarik pipa dari Samarinda ke Balikpapan,” timpal Murni.

“Setelah ada jalan tol, itu diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp4 triliun. Maka kita minta ke pemeritah pusat supaya masuk dalam PSN,” sambungnya.

Menurutnya, segala kendala dalam sebuah proyek bisa diselesaikan oleh Pemerintah Pusat apabila sudah berstatus PSN. Payung hukumnya bisa berupa Peraturan Pemerintah (PP) atau Peraturan Presiden (Perpres).

“Pemerintah Pusat punya kewenangan seperti itu, beda dengan kita di pemerintah daerah,” tuturnya.

Sedangkan mengenai wacana desalinasi air laut, ungkap Murni, mencuat sejak 2013 dan dilakukan kajian pada 2017 dengan nilai proyek diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun.

Namun hasil kajian dievaluasi oleh BPK RI pada 2020. “Hasilnya ada yang salah,” ungkapnya.

Kala itu, harga jual air hasil desalinasi yang ditawarkan sebesar Rp15 ribu per detik. Namun terbentur dengan Peraturan Gubernur Kaltim mengenai batas atas air bersih yang dijual ke masyarakat.

“Masyarakat kita juga tidak sanggup (bayar),” lanjutnya.

Sedangkan mengenai desalinasi air laut di Kampung Baru Ujung atau Kelurahan Baru Ulu dibutuhkan anggaran sekira Rp50 miliar. Masa pembangunan hanya membutuhkan waktu 1,5 tahun.

“Kami upayakan ada kolaborasi BKAD dan PTMB untuk membahas kebutuhan supaya bisa dieksekusi pada akhir tahun ini, supaya pertengahan 2025 nanti, air dari desalinasi sudah bisa mengalir,” tambahnya.

Desalinasi nantinya mengambil air baku dari laut dan didekatkan dengan sistem IPA Kampung Baru. “Itu memudahkan dan paling murah,” pungkasnya. (*/bro2)

PTMB Skemakan Layanan Air Bersih

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) terus berupaya meningkatkan kualitas distribusi dan layanan air bersih kepada masyarakat. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan skema rekayasa distribusi dengan jadwal tiga hari mengalir dan tiga hari tidak mengalir.

Direktur Utama PTMB, Saharuddin menyampaikan bahwa skema tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh sebagian masyarakat yang sebelumnya mengalami kendala aliran air dalam waktu lama.

Rekayasa distribusi ini merupakan strategi PTMB dalam mengatasi keterbatasan air baku,” katanya, Rabu (29/5/2024).

Selain itu, PTMB juga berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan respons yang lebih cepat kepada pelanggan.

Melalui call center dan Direct Message (DM) Instagram @tirtamanuntungbalikpapan, pelanggan dapat menyampaikan keluhan secara langsung, terutama jika air tidak mengalir sesuai jadwal. Tim distribusi PTMB siap merespons dengan cepat dan menangani keluhan tersebut.

“Kami telah menerima banyak apresiasi dari pelanggan yang merasa puas dengan layanan cepat tanggap kami. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan demi kenyamanan pelanggan,” imbuh Saharuddin.

PTMB mengimbau kepada masyarakat yang mengalami masalah terkait air bersih, seperti mati air dalam waktu lama, air keruh lebih dari satu jam, atau menemukan indikasi kebocoran pipa, untuk segera melapor ke Call Center atau melalui DM Instagram PTMB.

“Kami juga mengajak seluruh warga Balikpapan untuk bijak menggunakan air, menampung air saat jadwal pengaliran, dan melakukan tadah hujan. PTMB terus berupaya meningkatkan kuantitas air baku melalui berbagai program yang sedang kami jalankan,” pungkasnya.

PTMB berharap berbagai upaya yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Balikpapan dalam mendapatkan akses air bersih yang lebih baik dan merata. (*/bro2)

Langkah Rahmad Mas’ud Mengatasi Kebutuhan Air di Balikpapan

BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Ketersediaan air bersih adalah hal yang vital untuk menjaga kesehatan dan kehidupan manusia, digunakan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan sanitasi. Kurangnya akses terhadap air bersih dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan bahkan krisis kemanusiaan.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud merespons serius keluhan warga terkait krisis air bersih di beberapa wilayah. Bahkan tidak jarang dirinya secara langsung menanggapi keluhan yang diterima melalui akun media sosialnya.

“Jika perlu, saya akan bertanggung jawab secara pribadi. Sebagai Wali Kota, saya memerintahkan hal ini. Saya akan bertanggung jawab jika tidak ada yang mau bertanggung jawab,” tegas Rahmad dalam Rapat Koordinasi di Balai Kota Balikpapan pada Senin (13/5/2024) lalu.

Rahmad mengawasi dengan cermat upaya penyediaan air bersih yang dilakukan oleh Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ini sebagai bukti komitmen dan keseriusannya.

“”Kemarin ‘kan masih tarik menarik, apakah ini masuk (kategori) tanggap darurat atau dibuat lagi DED (Detail Enginering Design, Red),” ujarnya.

Dia mendesak PTMB untuk segera merumuskan rencana aksi menghadapi krisis air bersih. Rencana pembangunan infrastruktur PTMB, termasuk program pemipaan, harus dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan komitmen yang telah diumumkan.

“Kalau lelang panjang lagi (waktunya). Kalau ada yang (paham dengan perpipaan), harganya memang harga pasaran, silakan saja,” sambungnya.

Dia juga memerintahkan PTMB untuk segera membeli perlengkapan pemipaan yang diperlukan untuk mendistribusikan air kepada masyarakat. Jika lelang memakan waktu lama, dia siap untuk membantu memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi dengan harga pasar yang sesuai.

“Saya siap, karena masalah ini tidak bisa menunggu,” ucapnya menegaskan.

Rahmad menekankan bahwa krisis air adalah krisis kemanusiaan karena air adalah kebutuhan dasar masyarakat. Penyediaan air bersih adalah bagian dari komitmen Pemkot Balikpapan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada warga.

Dia juga mengingatkan agar PDAM Balikpapan aktif menggunakan media sosial untuk memberitahu jadwal distribusi air kepada masyarakat, sehingga tidak semua tanggung jawab diserahkan kepadanya.

“Saya sering di-bully warga terkait permasalahan PDAM. Maksud saya, PDAM juga punya media sosial, ya disampaikan (jadwal distribusi air). Jangan saya semua yang menyampaikan,” ungkapnya.

Rahmad juga memberikan apresiasi kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan yang responsif terhadap keluhan warga melalui komentar di media sosial mereka. (*/bro2)