BERANDAPOST.COM, BALIKPAPAN – Program Data Desa dan Kelurahan Presisi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah memasuki tahap monitoring, evaluasi dan pra-pelaporan oleh tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Program yang menjadi proyek percontohan tersebut merupakan gagasan bersama Pemprov Kaltim dengan Pemkab PPU.
Pj Bupati PPU, Makmur Marbun mengatakan program bersama itu sudah mendekati sempurna meski dalam proses pra-pelaporan oleh IPB.
“Adanya satu data presisi menjadi pedoman Pemkab bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Khususnya terkait program yang akan dilakukan pada 5 tahun hingga 10 tahun ke depan. Termasuk mengecek program yang sudah terlaksana atau belum,” kata Makmur Marbun, Senin (29/1/2024) kemarin.
Menurutnya, satu data presisi dapat menjadi peta jalan (roadmap) yang nyata dengan kondisi kekikinian. Tentunya dengan mengidentifıkasi potensi yang dapat dikembangkan, khususnya di tingkat desa dan kelurahan.
“Sehingga perencanaan pembangunan bisa lebih baik,” ucapnya.
Berbagai program telah merujuk pada satu data presisi. Mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos), penggunaan dana desa, identifikasi dalam penurunan stunting, pengembangan sektor pertanian, perkebunan hingga pariwisata.
“Terkadang semangat membangun tidak disesuaikan dengan perencanaan dan kebutuhan di masyarakat, tidak diperhitungkan asas kebermanfaatannya sehingga menjadi mangkrak,” imbuhnya.
Bagi Marbun, hal terpenting dalam pembangunan adalab kesesuaian dengan potensi kondisi dan kebutuhan masyarakat. “Apalagi PPU bersandingan dengan IKN,” sebutnya.
Sehingga dirinya mengimbau seluruh perangkatnya agar memanfaatkan basis data akurat presisi untuk melaksanakan program pembangunan daerah. Sehingga PPU tidak tertinggal jauh.
“Seiring pembangunan dan transformasi IKN,” pungkasnya. (*/bro2)